Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
DENGAN alasan kurang siap dan infrastruktur belum memadai, dua sekolah menengah di Jawa Timur urung ikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pendukung. Hal tersebut dikemukakan Kepala Pusat Penilaian dan Pendidikan Kapuspendik) Balitbang Kemendikbud, Prof Nizam, kepada wartawan di kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (28/3).
Dengan demikian jumlah sekolah menengah yang akan mengikuti UNBK menjadi berkurang dari semula 4.404 sekolah menjadi 4.402 sekolah atau sekitar 927.000 siswa. Kendati demikian jumlah tersebut masih lebih banyak ketimbang tahun lalu yang hanya 554 sekolah.
Menurut Nizam, kedua sekolah tersebut telah mengirim surat kepada Kemendikbud dan meminta beralih ke Ujian Nasional (UN) berbasis kertas dan pensil atau UNKP. UNBK dan UNKP tingkat SMA/SMK/MA dijadwalkan serentak pada tanggal 4 April 2016.
"Kendati kedua sekolah itu mundur namun secara umum UNBK di Jawa Timur mengalami peningkatan paling tinggi bahkan seluruh kota di Surabaya atas dukungan walikotanya semua sekolahnya mengikuti UNBK. DKI Jakarta juga naik signifikan sekolah yang menggunakan UNBK, ungkap Guru Besar UGM itu.Lebih lanjut, Nizam mengemukakan UNBK juga digelar di sekolah Indonesia yang ada di luar negeri seperti Malaysia,Singapura, Arab Saudi, Belanda, dan Rusia. Sementara, sembilan sekolah Indonesia di luar negeri lainnya masih menggunakan kertas.
"ÜNPK di lima sekolah tersebut telah tiba naskah soal UN nya,”cetusnya.
Saat ditanya kesiapan antisipasi listrik padam dalam penyelenggaraan UNBK ia menyatakan Kemendikbud telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PLN untuk ketersediaan listrik saat proses UNBK berlangsung. Sekolah sekolah penyelenggara UNBK juga telah menyiapkan genset. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved