Rabu 18 November 2020, 16:20 WIB

April Berkomitmen Capai Nol Emisi dalam 10 Tahun

mediaindonesia.com | Humaniora
April Berkomitmen Capai Nol Emisi dalam 10 Tahun

DOK APRIL

 

Grup APRIL (Asia Pacific Resources International Limited) dalam 10 tahun mendatang berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan serta mengurangi intensitas emisi karbon produk sebesar 25% secara berkelanjutan.

Komitmen tersebut merupakan sebagian target yang dituangkan dalam 'APRIL2030'. Yakni upaya transformatif yang berisi serangkaian aksi nyata yang berkontribusi positif terhadap iklim, alam, dan pengembangan masyarakat.

Komitmen tersebut semakin menegaskan Grup APRIL, unit usaha Royal Golden Eagle (RGE), sebagai perusahaan yang mendukung bisnis berkelanjutan sekaligus mendorong tercapainya SDGs di Indonesia. Direktur RGE Anderson Tanoto mengatakan, di tengah situasi yang penuh tantangan, penguatan investasi pada sektor iklim, alam, dan pembangunan berkelanjutan sangatlah penting.

Hal itu semakin menentukan bagi ekonomi global demi mencapai pemulihan yang kuat dari dampak covid-19. “Situasi yang kita hadapi saat ini memang berat dan penuh tantangan. Akan tetapi, masih ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk bertransformasi demi mewujudkan masa depan yang lebih baik,” ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Empat inisiatif utama dalam APRIL 2030 di antaranya menciptakan iklim positif, lanskap yang berkembang, kemajuan inklusif dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam satu dekade mendatang. Aksi nyata untuk memulai komitmen APRIL2030 ditandai dengan diskusi lanjutan dengan Wildlife Conservation Society untuk mendukung perlindungan satwa liar dari perdagangan ilegal. Kerja sama ini memperkuat hubungan kemitraan bersama Fauna & Flora International yang telah lama dibangun di Restorasi Ekosistem Riau (RER).

APRIL juga menjalin kemitraan dengan Science-Based Target Initiative (SBTi) dan akan bekerja sama untuk menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains yang selaras dengan kriteria penetapan target SBTi. “Tak hanya itu, untuk pengurangan emisi karbon APRIL berencana memasang panel surya berkapasitas 20 MW di lokasi operasionalnya mulai 2021 dan diharapkan rampung pada 2025,” imbuh Sihol Aritonang, Direktur Utama Riau Andalan Pulp and Paper.

Grup APRIL juga memperluas komitmen konservasi dan restorasi hutan dengan menyisihkan dana dari tiap ton kayu yang digunakan dalam produksi untuk membiayai investasi di bidang lingkungan sebesar US$10 juta per tahun. "Selain itu, pada tahun 2030, kami menargetkan untuk menghapus kemiskinan ekstrem disekitar wilayah operasional kami di Pangkalan Kerinci, Riau, memperbaiki layanan kesehatan, kualitas pendidikan sekaligus mentransformasi bisnis kami demi pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi serangkaian komitmen keberlanjutan yang diluncurkan Grup APRIL yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor perhutanan. "Kinerja baik ini diharapkan bisa di tingkatkan menjadi model pengelolaan industri kehutanan yang dapat dikembangkan oleh perusahaan swasta lainnya secara berkelanjutan sehingga dapat bersinergi dengan pemerintah, dan secara kumulatif dapat mendorong pencapaian target pembangunan ekonomi di Indonesia," kata Airlangga yang hadir secara virtual dalam acara.

Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan komitmen APRIL 2030 sejalan dengan aspirasi pemerintah agar pelaku swasta mendukung upaya pembangunan berkelanjutan RPJMN 2020-2024, terutama dalam komitmen kelestarian lingkungan, sosial dan produksi.

"Sektor swasta menjadi peran utama untuk menjamin terselesaikannya masalah kemiskinan, peningkatan pendapatan, pengangguran, kelestarian hutan, dan ketersediaan bahan baku untuk mendukung industri hingga pasar yang memiliki daya saing, sehingga APRIL2030 menjadi momentum yang tepat sekali," kata Bambang yang menjadi panelis dalam peluncuran APRIL2030.

APRIL 2030 akan melanjutkan berbagai kemajuan yang telah dicapai dalam Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy/SFMP 2.0), yang selama ini dijalankan dan diawasi pelaksanaannya secara independen oleh Stakeholder Advisory Committee (SAC) serta masukan ilmiah dari Independent Peat Expert Working Group (IPEWG). (OL-10)

Baca Juga

DOK IST

JK: Perempuan Berilmu Modal untuk Memajukan Bangsa

👤Emir Chairullah 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 11:53 WIB
Ilmu merupakan dasar dari kemajuan yang terasa hingga saat...
Ist/DPR

Puan: Kebijakan Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan Jangan Persulit Rakyat

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 10:26 WIB
Penghapusan kelas perawatan yang terdapat di sistem BPJS Kesehatan menjadi KRIS harus diiringi dengan persiapan yang...
Freepik

3 Tips Bangun Chemistry Lewat Chat Saat Kencan Pertama

👤Gana Buana 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 08:30 WIB
Kencan online atau online dating sebetulnya bukan lah hal baru di dunia kencan. Komunikasi dan kesan pertama tentu dimulai dari percakapan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya