Tekan Stunting, Menko PMK Canangkan Pendidikan Pranikah

Suryani Wandari Putri Pertiwi
03/10/2020 18:10
Tekan Stunting, Menko PMK Canangkan Pendidikan Pranikah
Menko PMK Muhadjir Effendy dalam 'International Conference on 'Aisyiyah Studies', yang digelar daring, Sabtu (3/10).(Dok. Kemenko PMK)

Permasalahan stunting masih menjadi tantangan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) angka kasus stunting di Indonesia saat ini masih cukup tinggi, yakni 27,67 persen.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, permasalahan stunting berkaitan dengan penyiapan calon rumah tangga baru. Untuk menekan anga itu, Muhadjir mengatakan pemerintah sedang mencanangkan program pendidikan pranikah bagi calon pengantin yang akan membangun rumah tangga.

Menurutnya, pendidikan pranikah terutama pada perempuan, sangat penting untuk mewujudkan rumah tangga yang sukses melahirkan generasi yang unggul. Ia mengatakan pembekalan terhadap perempuan ini tidak hanya dilakukan sebelum menikah saja namun harus dilakukan sejak dini.

Baca juga: Temuan KPAI: Prostitusi Anak Meningkat selama Pandemi

"Karena perempuan lah yang akan menjadi ibu rumah tangga yang selalu memperhatikan anak-anak. Karena itu, pembekalan terhadap perempuan sejak remaja sampai kemudian dia akan memasuki pernikahan, membangun rumah tangga baru, itu menjadi sangat penting," kata Muhadjir dalam International Conference on 'Aisyiyah Studies, Sabtu (3/10).

Ia melanjutkan hal ini bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah namun organisasi kemasyarakatan seperti 'Aisyiah yang berfokus pada perempuan, serta dengan lembaga pendidikan yang dimilikinya juga harus berperan dalam melakukan pembekalan sejak dini dan pendidikan pranikah terhadap perempuan melalui kader-kadernya yang ada di seluruh Indonesia.

"Ini saya mohon dukungan betul dari 'Aisyiah, bagaimana supaya pendidikan pranikah ini betul-betul dilaksanakan dengan baik," tuturnya.

Mantan Mendikbud itu juga menyatakan beberapa hal yang harus diberikan dalam pembekalan dan pendidikan pranikah adalah Pertama kesehatan reproduksi, kedua perencanaan ekonomi keluarga, dan ketiga kesiapan membangun rumah tangga yang mandiri. Dengan pembekalan tersebut, diharapkan rumah tangga bisa melahirkan keturunan yang sehat dan menjadi keluarga memiliki kematangan ekonomi.

"Ini yang saya rasa sangat penting untuk kita perhatikan bersama termasuk keterlibatan 'Aisyiyah dalam tahap-tahap masa menyiapkan pendidikan pranikah sampai pada menyiapkan mereka berketurunan," pungkas Menko PMK. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya