Pengembangan Vaksin Merah Putih Capai 40 Persen

Atikah Ishmah Winahyu
21/8/2020 16:50
Pengembangan Vaksin Merah Putih Capai 40 Persen
Ilustrasi(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

MENTERI Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, proses pengembangan vaksin Merah Putih yang dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman masih terus berlangsung dan telah mencapai 40 persen.

“Saat ini sudah 40 persen dan sedang menyiapkan uji sel mamalia skala laboratorium,” kata Bambang saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (21/8).

Dia menuturkan, sejauh ini pengembangan vaksin masih berjalan sesuai rencana dan belum ada kesulitan berarti. Menurutnya, titik kritis ada pada tahapan uji hewan dan uji klinis manusia karena pada titik inilah dapat diketahui efektivitas vaksin.

Bambang menjelaskan, penelitian mengenai vaksin berkaitan dengan makhluk hidup seperti virus dan sel, sehingga prosesnya tidak dapat dipastikan seperti saat kita berurusan dengan mesin.

“Kalau dengan mesin kita menentukan waktunya lebih tepat atau jelas, tapi kalau makhluk hidup tergantung reaksinya, tergantung bagaimana treatment, kadang-kadang bisa di luar perkiraan. Kita harus realistis bahwa vaksin bukan sesuatu yang mudah, justru sangat kompleks,” terangnya.

Di samping itu, dia menuturkan, pengembangan vaksin perlu menganut tiga prinsip, yakni cepat, efektif, dan mandiri, sehingga cepat saja tidak cukup. Harus disertai dengan tingkat efektivitas yang cukup tinggi, atau hampir 100 persen untuk menjamin agar masyarakat benar-benar terlindungi.

“Penelitian mengenai vaksin biasanya memakan waktu lama karena untu bisa memastikan orang tidak terkena penyakit itu lebih sulit daripada menyembuhkan penyakit,” imbuhnya.

Adapun tiga tahap yang harus dilalui dalam menemukan vaksin covid-19 yakni tahap pengembangan bibit vaksin dengan menggunakan isolat virus yang bertransmisi di dalam negeri, tahap kedua pemberian bibit vaksin kepada produsen dalam hal ini Bio Farma, dan yang ketiga vase vaksinasi. Rencananya, tahun depan Bio Farma akan meningkatkan kapasitas produksinya dari 100 juta ampul menjadi 250 juta ampul per tahun.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya