Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
ADA beragam jenis sampah plastik yang dihasilkan di dalam negeri, yakni polyethylene terephthalate (PET), high density polyesthylene (HDPE), polyviny chloride (PVC), low density polyethlene (LDPE), dan polypropylene (PP), serta polystrene (PS).
Dari semua jenis plastik tersebut, PET lah yang paling bernilai ekonomis tinggi.
“Sebetulnya kemasan plastik sebisa mungkin harus dapat didaur ulang agar tidak mencemari lingkungan. Seperti jenis plastik PET, yang memiliki karakteristik lebih ramah lingkungan dan mudah didaur ulang berkali-kali dibandingkan plastik jenis lainnya. Botol PET juga bisa diproses 100% menjadi produk berharga, sehingga tidak perlu ada pembatasan ataupun larangan penggunaannya,” ujar Ketua Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim, saat dihubungi Selasa (28/7), di Jakarta.
Menurut Christine, bisnis daur ulang plastik di Indonesia lebih maju dibandingkan dengan negara tetangga. Bahkan hasil daur ulang dalam negeri pun sudah banyak yang diekspor ke luar negeri.
Lebih lanjut, Christine menjelaskan, PET digunakan untuk botol kemasan air mineral, botol minyak goreng, botol obat, dan botol kosmetik. PET memiliki manfaat ekonomi yang tinggi, karena botol PET mampu didaur ulang hingga 50 kali, dan menghemat bahan baku produksi.
Dari sampah botol plastik tersebut, sedikitnya ada tiga produk yang ia produksi, yakni dakron sintetis, biotektile serta kantong plastik re-usable. Untuk produk jenis biotekstile biasanya merupakan bahan baku pembangunan infrastruktur.
Dalam satu hari, Christine mampu mendaur ulang sekitar 85 ton sampah botol plastik. Sampah-sampah tersebut diperolehnya dari hasil kerjasama dengan para pengepul sampah plastik.
“Jadi rantai ekonominya pun tidak terputus,” lanjut dia. Christine menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam memperlakukan sampah plastik.
Kesiapan industri
Industri daur ulang plastik di Indonesia saat ini telah berkembang pesat, bahkan dapat menembus pasar ekspor. Sebagian besar ekspor hasil daur ulang plastik di Indonesia juga menuju Tiongkok, Korea, dan negara lainnya.
Menurut data ADUPI pada 2018, dari konsumsi plastik sekitar 3-4 juta ton per tahun, bisnis daur ulang bisa mencapai 400 ribu ton per tahun. Untuk itu, pemerintah perlu memberikan perhatian dari hulu ke hilir, dengan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memilah sampah plastik hingga mengakomodir kebutuhan bagi pengusaha industri daur ulang sehingga bisnis ini bisa menjadi solusi mengatasi sampah plastik.
Saat dihubungi secara terpisah, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Novrizal Tahar, mengatakan pihaknya sangat mendukung seluruh pihak untuk melakukan daur ulang sampah khususnya sampah plastik.
“Terutama PET kalau dikelola dengan baik, memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Saking tingginya, bila kita melihat ke pembuangan akhir, jumlah sampah jenis plastik tersebut hampir sulit ditemukan.” ujarnya kemarin.
Sampah jenis PET, kata Novrizal, kecen¬derungannya sudah hampir habis di lapang¬an. Jenis botol plastik, gelas plastik. “Limbah jenis itu rate daur ulangnya hampir 100%,” jelasnya.
Menurut Novrizal, pihaknya berupaya mendorong daur ulang sampah yang juga dapat menciptakan ekonomi alternatif bagi masyarakat. Dan itu merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangan sampah plastik di masyarakat.
“Pemerintah selalu sampaikan ada tiga pendekatan yang simultan. Pertama, pembatasan penggunaan plastik, kedua kita mendorong ke arah sirkular ekonomi, dan ketiga kita mendo¬rong peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam pengelolaan limbah sampah,” jelasnya. (Gan/Rif/X-7)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya ke depan
Para pekerja transportasi CPO atau minyak sawit, banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut minyak sawit
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved