Erick Tawarkan Pemeriksaan 50 Ribu Spesimen per Hari

SETELAH diangkat Presiden sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Menteri BUMN Erick Thohir, langsung menawarkan kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo untuk melakukan pemeriksaan sebanyak 50 ribu spesimen per hari.

Hal ini dikemukakan Doni Monardo kepada wartawan saat konferensi pers seusai mengikuti rapat internal di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

“Untuk meningkatkan pemeriksaan spesimen, Pak Erick menawarkan, mampukah mencapai angka 50 ribu? Tentunya kita harus menuju angka lebih tinggi setelah menyiapkan peralatan polymerase chain reaction (PCR) di seluruh provinsi termasuk sumber daya manusia,” kata Doni.

Kini, pemeriksaan spesimen per hari hanya menyentuh angka 20 ribu di seluruh daerah. Gugus Tugas menargetkan meningkatkan pemeriksaan spesimen per hari sebanyak 30 ribu.

“Pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional oleh Presiden menjadi dukungan besar yang dirasakan Gugus Tugas dalam penanganan wabah covid,” lanjut Doni.

Gugus Tugas diganti

Presiden Joko Widodo ke- marin mengumumkan pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Kepala BNPB Doni Monardo yang sebelumnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selanjutnya menjadi Ketua Satgas Penanganan Covid-19. Adapun Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjadi Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.

“Presiden memberi tugas kepada komite untuk mengendalikan terkait penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional diketuai Menko Perekonomian dengan wakil Menko Kemaritiman dan Investasi, Menko Polhukam, Menko PMK, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri. Adapun ketua pelaksana komite, yakni Menteri BUMN.

“Tugas utama Satgas Pemulihan Ekonomi memastikan dan menjaga tingkat (pertumbuhan) ekonomi dengan meningkatkan ketersediaan lapangan kerja dan kemampuan belanja,” tandas Budi Gunadi Sadikin. (Iam/Dhk/X-3)