Update Covid-19: Kasus Positif Naik 1.178 Orang Menjadi 50.187 

JURU Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hingga siang ini, Kamis (25/6) kasus positif covid-19 bertambah 1.178 pasien. Hasil ini didapatkan dari pemeriksaan spesimen sebanyak 19.510 spesimen.

“Dari pemeriksaan ini kasus positif naik menjadi 1.178 orang, sehingga totalnya adalah 50.187 orang,” kata Yurianto dalam konferensi pers di BNPB, Kamis (25/6).

Jumlah pasien sembuh bertambah 791 orang, sehingga totalnya 20.449 orang. Pasien yang meninggal bertambah 47 orang, sehingga total menjadi 2.620 orang. 

Total spesimen yang telah diperiksa sampai saat ini sebanyak 708.962 spesimen. Tercatat sebanyak 446 kabupaten/kota di 34 provinsi terdampak covid-19, jumlah ini meningkat sebanyak 3 kabupaten/kota.

“Kita tetap melakukan pemantauan pada ODP sebanyak 37.294 orang dan PDP sebanyak 13.323 orang,” tuturnya.

Baca juga: Bertambah 791 orang, Pasien Covid-19 Sembuh jadi 20.449 Pasien

Yuri menambahkan, lima provinsi yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Jawa Timur mencatatkan penambahan kasus terbanyak. 

Jawa Timur melaporkan 247 kasus baru dan 241 pasien sembuh, DKI Jakarta melaporkan 196 kasus baru dan 112 pasien sembuh, Sulawesi Selatan 103 kasus baru dengan 59 pasien sembuh, Maluku Utara 80 kasus baru dan 1 orang sembuh, serta Jawa Tengah melaporkan 78 kasus baru namun tidak ada pasien sembuh.

Dia mengatakan, penambahan kasus ini terjadi karena masyarakat belum disiplin menerapkan protokol covid-19 yang telah disampaikan pemerintah.

“Dari penyelidikan epidemiologi, dari beberapa provinsi yang disebutkan di atas, sebagian besar kontak erat masih dijalankan tanpa perlindungan masker, tidak menjaga jarak. Inilah fakta yang menyebabkan kasus positif masih tinggi di beberapa tempat,” jelasnya.

Namun, ada pula 17 provinsi yang melaporkan kasus positif di bawah 10 orang, dan 5 provinsi tidak melaporkan penambahan kasus covid-19. Yuri pun mengimbau masyarakat untuk segera beradaptasi dengan kenormalan baru dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

“Kita tidak bisa menjalankan kebiasaan lama. Kebiasaan baru harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Apabila ini dilakukan secara serempak, secara bersama-sama, dan secara terjus menerus, ini akan menjadi sebuah kekuatan besar untuk mencegah penyebaran covid-19,” tandasnya. (A-2)