Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SARAPAN merupakan instrumen penting dalam pemenuhan kebutuhan energi tiap orang. Lewat sarapan, 15%-35% kebutuhan energi per hari dapat terpenuhi.
"Bagi anak usia sekolah, sarapan juga penting untuk menunjang prestasi mereka," ujar dokter spesialis anak Yoga Devaera dalam acara Pekan Sarapan Nasional 2016, di Jakarta, Sabtu (13/2).
Ia mengacu pada hasil penelitian dokter spesialis anak I Gusti Lanang Sidiartha dan Putu Ayu Widyanti di Bali. Dalam kajian tersebut, disimpulkan kebiasaan sarapan memengaruhi prestasi akademik anak-anak berusia 6-12 tahun. Sebanyak 51,7% anak yang terbiasa sarapan memiliki nilai rapor di atas rata-rata kelas ketimbang yang tidak sarapan. "Tapi masalahnya, budaya sarapan belum mengakar di Indonesia," terang Yoga.
Menurut Yoga, alasan yang kerap membuat anak melewatkan sarapan antara lain jam sarapan yang terlalu pagi, jarak sekolah dengan rumah yang terlalu jauh, serta orangtua yang sibuk.
"Padahal, kalau tidak sarapan, anak juga bisa kegemukan. Orangtua harus mengatur jadwal makan secara teratur," imbuh Yoga. Sebab, terang Yoga, melewatkan sarapan akan mengakibatkan anak lebih bernafsu saat makan siang dan makan dengan porsi berlebih. Padahal kebutuhan kalorinya untuk menghadapi sisa hari tidak sebanyak itu.
"Kebiasaan sarapan paling mudah ditanamkan sejak anak masih kecil. Membiasakan jam makan teratur juga menjadi kunci bagi perkembangan anak," terang Yoga. (Ric/H-3) yang tepat dari sebuah pasta gigi," imbuh Lingke. (Ros/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved