246 Buruh Migran Lewat Jalur Tikus

SEBANYAK 246 tenaga migran Indonesia (PMI) kembali dari Malaysia menggunakan jalur ilegal atau tikus dan langsung digiring untuk pemeriksaan kesehatan.

Bila terindikasi mengidap virus korona atau covid-19 akan dibawa ke rumah sakit darurat Pulau Galang.

"Data Pengamanan PMI dari Malaysia yang masuk melalui pelabuhan tidak resmi pada Maret hingga 21 April 2020 mencapai 246 orang yakni 226 laki-laki dan 20 perempuan," kata Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia kepada Media Indonesia, Jumat (24/4).

Menurut dia, pengawasan perlintasan dilaksanakan oleh satuan tugas garda lintas batas. Selain itu tugasnya melaksanakan penyekatan jalur tikus dan PMI yang masuk jalur itu tetap akan digiring ke pelabuhan resmi atau koordinasi dengan pemda setempat untuk pelaksanaan pemeriksaan kesehatan.

"Saat ini satgas terus memantau setiap hari dan update info jumlah yang masuk resmi maupun tidak resmi," tegasnya.

Ia mengatakan pembatasan lalu lintas antar daerah ditingkatkan terkhusus dari atau menuju wilayah yang menerapkan PSBB. "Tetapi untuk jalur luar negeri masih dimungkinkan namun dengan pemantauan dan antisipasi penindakan," urainya.

Sementara itu, 246 TKI yang dimaksud berasal dari temuan Polsek Nongsa Batam, di Perairan P. Putri Nongsa Batam dengan jumlah 22 orang yang seluruhnya laki-laki, Direktorat Polair Korpolairud di Perairan Nongsa Kampung Tua Terih Sambau Nongsa, 52 orang yaitu 37 laki-laki dan sisanya perempuan.

Polres Dumai menangkap 16 orang di Perairan Dumai, yang terdiri dari 15 laki-laki dan satu perempuan. Lanal Tanjung Balai Asahan di Perairan Tanjung Balai Asahan mendapati 20 orang yaitu 18 laki-laki dan dua perempuan.

Polres Bintan di Perairan Teluk Sebong Bintan menemukan 48 orang yang terdiri 46 laki-laki dan dua perempuan. Polri Tanjung Balai Asahan, TPI Bagan Baru Tanjung Balai Asahan dengan menangkap 17 orang yang seluruhnya laki-laki.

Bakamla di Perairan Nongsa Batam menangkap 47 orang yang seluruhnya laki-laki. TNI AL Tanjung Balai Asahan dari Perairan Tanjung Jumpul menemukan 22 orang yang seluruhnya laki-laki. Terakhir, Polsek Nongsa di Perairan Batu besar Nongsa menangkap dua orang laki-laki.

Bakamla telah menyusun dan menggelar operasi keamanan laut dengan sandi operasi Garda Lintas Batas yang memiliki tugas pokok yakni melaksanakan penegakan hukum di wilayah perairan Selat Malaka. Salah satunya melakukan penyekatan jalur tikus atau selain Pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Batam.

"Kemudian menjamin dan menjaga keselamatan di laut dari ancaman perusakan lingkungan dan kecelakaan kapal. Termasuk juga melaksanakan penyekatan PMI dari Malaysia dari potensi menggunakan jalur tikus," paparnya.

Upaya itu didukung dengan patroli Bakamla bersama institusi lain, pengumpulan dan pertukaran informasi dengan kementerian atau lembaga terkait termasuk dari APMM/MMEA Malaysia. Kekuatan yang dilibatkan yakni satu Kapal Negara Belut 406, satu Katamaran 508 dua RHIB 605 dan 610 serta tim mobil.

"Wilayah operasi adalah sepanjang Selat Malaka dengan prioritas sektor perairan Tanjung Balai Asahan sampai Perairan Dumai dan Perairan Tanjung Balai Karimun hingga Perairan Selat Singapura," pungkasnya. (OL-2)