Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PRESIDEN Joko Widodo memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk mempercepat tes covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan menargetkan 10 ribu spesimen per hari. Percepatan tes PCR dan penambahan laboratorium dibutuhkan untuk mengurangi antrean pemeriksaan sampel, khususnya di wilayah episentrum wabah covid-19.
“Saya ingin tes PCR ini betul-betul bisa diperluas jangkauannya dan mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel, terutama di daerah episentrum,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin, dalam rapat terbatas melalui konferensi video bersama Wapres Ma’ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus (Covid-19) Doni Monardo.
Presiden Jokowi mengaku sudah mendapat laporan bahwa laboratorium untuk mengolah spesimen dengan metode PCR sudah diperbanyak. Sebelumnya hanya 3 dan kini sudah 29 laboratorium dari 78 yang dipersiapkan.
Dari data per 12 April 2020, Kementerian Kesehatan telah memeriksa 27.075 spesimen dengan 22.834 kasus negatif dan 4.241 kasus terkonfirmasi positif. Keinginan Presiden untuk mempercepat tes PCR sebelumnya juga pernah disampaikan.
Presiden berharap 18 alat tes PCR yang dibeli Kementerian BUMN dapat beroperasi pekan ini. “Saya kira 1, 2, 3 alat itu sudah bisa diinstal minggu ini. Sehari satu alat bisa 500 tes PCR. Kalau 18 alat, berarti bisa mengetes 9.000 PCR setiap hari,” tegas Jokowi.
Metode PCR yang sering disebut dengan swab test menggunakan sampel cairan dari saluran pernapasan bawah sebagai bahan pemeriksaan. Ketika sampel cairan tiba di lab, para peneliti mengesktrak asam nukleat di dalamnya. Asam nukleat tersebut mengandung genom virus yang dapat menentukan adanya infeksi atau tidak dalam tubuh seseorang.
Untuk diketahui, kasus positif covid-19 ini sudah menyebar di seluruh provinsi di Tanah Air. Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan jajarannya untuk mengintegrasikan semua data dan informasi mengenai pasien ke gugus tugas.
Upaya maksimal
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo kemarin menjelaskan peningkatan kapasitas tes PCR akan dilakukan untuk mengantisipasi puncak penyebaran pada 5-6 pekan ke depan. “Terkait PCR kita upayakan maksimal karena puncaknya kita prediksi 5-6 pekan mendatang,” kata Doni.
Selain itu, ungkap Doni, pihaknya juga sudah menerima sejumlah permintaan dari swasta yang bekerja sama dengan Kementerian BUMN dan sudah mendapat dukungan dari Kemenkes. “Swasta ini untuk memanfaatkan salah satu pihak di Beijing Instutite yang akan mendukung peningkatan kapasitas PCR kita.”
Juru bicara nasional untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto, juga mengingatkan masyarakat bahwa covid-19 merupakan virus yang mampu berkembang biak cepat. Karena itu, semua orang rentan terinfeksi, terlebih yang beraktivitas di luar rumah. “Karenanya ini sangat rentan apabila orang yang tidak patuh tinggal di rumah terpapar oleh pembawa virus lain,” kata Yurianto di Graha BNPB, Jakarta. (Ata/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved