Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menko PMK Ajak Bangun Indonesia Dengan Konten Positif di Medsos

Syarief Oebaidillah
16/1/2020 21:59
Menko PMK Ajak Bangun Indonesia Dengan Konten Positif di Medsos
menko PMK Muhadjir Effendy di ajang Creator Muda Summit 2020(Dok. Kemenko PMK)

PERKEMBANGAN teknologi digital tidak lepas dari pengaruh media sosial (medsos). Ironisnya, beragam informasi yang tersedia tidak jarang dikemas dalam konten negatif yang dikhawatirkan mencuatkan polemik hingga mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan kunci keberhasilan pembangunan Indonesia di era digital diantaranya dengan menciptakan konten positif yang dapat memengaruhi perubahan perilaku masyarakat ke arah lebih baik.

"Manusia itu pada hakikatnya belajar. Belajar untuk mengubah tingkah laku juga membutuhkan asupan informasi, sehingga orang dapat berpikir dan menentukan sikap. Kalau istilah Pak Presiden itu berhijrah, mengubah sikap perilaku dari negatif ke positif atau dari positif menjadi lebih positif," ujar Muhadjir Effendy usai menghadiri acara Creator Muda Summit 2020 di Art 1 New Museum & Gallery.

Ia mengakui tidak mudah memengaruhi masyarakat melalui konten positif. Pasalnya kecenderungan konten negatif meskipun tidak terorganisir tetapi memiliki daya yang sangat besar memengaruhi pemikiran serta memicu tindakan reaktif masyarakat.

Ia pun mengajak masyarakat, khususnya para pemuda, untuk lebih aktif membanjiri media digital terutama media sosial dengan konten-konten positif. Apapun bentuk kreativitas yang disajikan mesti berisi informasi yang dapat diadopsi menjadi perubahan perilaku ke arah lebih baik.

Baca juga : Hapus Tweet soal Kaseang, Marzuki Alie: Maaf Kalau ada yang Baper

"Perlu dipahami, ketika kita membanjiri informasi positif belum tentu mengubah cara pandang manusia menjadi positif karena ada pertarungan dengan konten negatif yang sangat kencang. Tapi kita sepakat untuk terus menyebar wabah konten positif itu dan kemudian dilanjutkan dengan diseminasi," tegasnya

Menurut Muhadjjr, pemerintah telah berupaya mengatasi maraknya peredaran konten negatif di internet, salah satunya melalui pemblokiran situs yang disinyalir mengandung unsur negatif oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Seperti diletahui, hasil temuan Kemenkominfo, sebanyak 2.376 informasi atau berita bohong (hoaks) beredar pada bulan Agustus 2018 sampai 23 Juni 2019.

Hoaks menyangkut isu politik berjumlah 734, agama 118, kesehatan 256, pemerintahan 268, fitnah 182, kejahatan 173, bencana alam 107, mitos 97, internasional 115, penipuan 67, perdagangan 16, pendidikan 9, dan lain-lain 122.

"Menangkal hoaks tidak mungkin hanya oleh pemerintah. Pemerintah membuat regulasi dan mengendalikan regulasi itu supaya berjalan baik, tetapi juga dibutuhkan peran aktif lembaga lain seperti LSM dan kalangan swasta termasuk para pegiat yang pro konten positif untuk bersama-sama berperang melawan konten negatif, " ujar Muhadjir.

Pada kesempatan tersebut, ia pun mengapresiasi kegiatan yang digagas Ma'arif Institute bersama Cameo Project, Love Frankie, Peace Generation Indonesia, dan Yayasan Ruangguru serta didukung penuh Google.org.

Kompetisi bertajuk Creator Muda Academy itu bertujuan untuk mendorong kreativitas anak bangsa dalam menciptakan konten positif di media digital.

Baca juga : Australia akan Atur Daya Tawar Facebook dan Google

Sebanyak 100 pelajar dari 10 kota besar di Indonesia yang telah terpilih sebagai pemenang dihadirkan dalam acara Creator Muda Summit 2020 untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman.

Karya –karya yang dihasilkan mereka tidak saja dinilai kreatif tetapi juga memiliki konten yang positif serta mampu menginspirasi para pengguna media digital.

Turut hadir, Deputi Koordinasi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono, Direktur Eksekutif Ma'arif Institute Abdul Rohim Ghazali, Tim Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Ryan Rahardjo, Sakdiyah Ma’ruf, perwakilan dari Yayasan Ruangguru, dan juga Kemenkominfo.

Abdul Rohim Ghazali mengatakan para pelajar terpilih akan menjadi motor penggerak produksi konten positif untuk menghalau semua konten negatif, hoaks, maupun ujaran kebencian yang beredar di internet seperti media sosial.

Sementara itu, Ryan Rahardjo, Tim Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google mengemukakan dalam survei program tersebut, 72% peserta meyakini bahwa melalui konten digital mereka dapat mempromosikan kebhinekaan dan informasi positif sebagai upaya melawan konten negatif. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya