Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mengkaji soal-soal untuk asesmen kompetensi minimum pada 2021 nanti. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno, mengungkapkan akan ada puluhan ribu item tes yang akan dikembangkan.
"Kawan-kawan tim bekerja keras dalam mengembangkan pertanyaan-pertanyaan survei karakter, melakukan prototyping soal dari berbagai klaster kompetensi," ujar Totok kepada Media Indonesia, kemarin.
Menurutnya, soal-soal yang akan disuguhkan dalam asesmen kompetensi berkaitan dengan kelautan, kebencanaan, NKRI, hingga literasi konten science. Selain itu, item tes juga akan mencerminkan keberagaman budaya Indonesia yang berbeda-beda di setiap daerah.
Sosialisasi, kata Totok, akan dilakukan ketika geladi bersih UN atau saat UN berlangsung.
"Jadi, ada lima soal dititipkan dengan variasi supaya siswa mulai mengenal, bukan cuma siswa yang dikenalkan, tetapi gurunya juga. Jadi sudah punya bayangan nanti."
Penghapusan UN termasuk salah satu dari 4 konsep 'Merdeka Belajar' yang diusung Mas Menteri Nadiem. UN yang selama ini menjadi syarat masuk ke jenjang yang lebih tinggi diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Dihubungi terpisah, pakar pendidikan Universitas Paramadina Totok Amin Soefijanto mengingatkan, masa transisi selama 12 bulan ke depan harus dimanfaatkan dengan baik untuk menyiapkan guru dan siswa agar dapat menerima model ujian yang baru.
"Harus disiapkan untuk beralih dari UN yang berat di kognitif dan pilihan tertutup ke asesmen kompetensi yang lebih mengukur outcome proses pembelajaran dan pilihan terbuka," kata Totok. (Aiw/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved