Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Jumlah Titik Panas Karhutla Turun 90 Persen

Atikah Ishmah Winahyu
28/9/2019 16:30
Jumlah Titik Panas Karhutla Turun 90 Persen
Personel TNI berupaya memadamkan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (25/9)(ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

USAHA pemerintah melalui tim satgas gabungan yang terdiri dari Manggala Agni, TNI, POLRI, BPPT, BMKG, BNPB di tingkat nasional, serta BPBD dan Masyarakat Peduli Api di tingkat daerah kini mulai menunjukkan hasil. Selama seminggu terakhir, jumlah titik panas terus mengalami tren penurunan yang sangat signifikan yakni sebesar 90%.

Satelit Modis yang digunakan BMKG dan menjadi standar kondisi cuaca di ASEAN menunjukkan pada 23 September 2019 jumlah titik panas (hotspot) seluruh Indonesia berjumlah 1.374 titik dengan rincian Riau 134 titik, Jambi 324 titik, Sumatra Selatan 337 titik, Kalimantan Barat 20 titik, Kalimantan Tengah 279 titik, Kalimantan Selatan 49 titik, serta Kalimantan Timur 11 titik.

Sedangkan pada 25 September 2019, hotspot di Riau dan enam wilayah prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan nasional lainnya mengalami penurunan secara keseluruhan.

Secara nasional jumlah titik api pada 25 September 2019 sebanyak 554 titik, dengan sebaran Riau 68 titik, Jambi 15 titik, Sumatera Selatan 13 titik, Kalimantan Barat 9 titik, Kalimantan Tengah 268 titik, Kalimantan Selatan 39 titik, Kalimantan Timur 60 titik.

Pada 26 September 2019 satelit modis menangkap kenaikan jumlah titik api, di mana pada pukul 18.55, satelit mencatat ada 915 titik api seluruh Indonesia, dengan Riau tanpa titik api, Jambi 33 titik api, Sumatra Selatan 18 titik api, Kalimantan Barat 59 titik api, Kalimantan Tengah 674 titik api, Kalimantan Selatan 28 titik api, Kalimantan Timur 38 titik api.

Baca juga:

Selanjutnya penurunan kembali terjadi pada Jumat (27/9), kemarin pukul 22.12. Satelit mencatat ada 223 titik panas di seluruh Indonesia, dengan rincian Riau hanya 9 titik panas, Jambi 96 titik, Sumatra Selatan 8 titik, Kalimantan Barat 1 titik, Kalimantan Tengah 1 titik, Kalimantan Selatan 1 titik, Kalimantan dan Timur 33 titik panas.

Pada Sabtu 28 September 2019 tren penurunan kembali terjadi pukul 06.02 WIB. Menurut pantauan, terdapat 136 titik panas di seluruh Indonesia. Khusus di wilayah rawan karhutla, Riau 2 titik, Jambi 17 titik, Sumatra Selatan 3 titik, Kalimantan Barat tidak ditemukan titik panas, Kalimantan Tengah terdapat 4 titik, Kalimantan Selatan 1 titik, dan Kalimantan Timur terdapat 27 titik.

"Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh BPPT sangat membatu upaya pemadaman di darat, sehingga dapat menurunkan jumlah titik panas," kata Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Djati Witjaksono Hadi dalam konferensi pers, Jakarta, Sabtu (28/9).

Dalam seminggu ini, hujan sudah turun di Provins Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat seperti di wilayah Singkawang Bengkayang, Sukadana, serta beberapa wilayah lainnya.

Di Provinsi Riau, tim Manggala Agni, TNI, POLRI dan Masyarakat Peduli Api tetap menyiagakan 38 posko khusus di daerah rawan karhutla dan masih melakukan upaya pemadaman di Kecamatan Dumai Timur, Dumai Selatan, Medang Lampung, hingga Rengat.

"Wilayah-wilayah ini diketahui memiliki lahan gambut yang cukup dalam sehingga perlu dilakukan juga pemadaman darat," imbuhnya.

KLHK mencatat, tidak terjadi hambatan dalam aktifitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Provinsi Sumatra Selatan yang dalam beberapa hari mengalami hujan, juga menunjukkan penurunan titik panas. Namun, tim satgas masih melakukan pemadaman melalui darat untuk wilayah yang belum padam, seperti di Desa Muara Medak, Kecamatan Sungai Rotan, dan Kabupaten Muara Enim.

Secara keseluruhan jarak pandang di wilayah rawan karhutla cukup baik, sehingga penerbangan masih dapat dilakukan di Provinsi rawan karhutla ini, seperti di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, di mana cuaca masih sedikit berasap, dengan jarak pandang 1km, namun tidak mengganggu penerbangan dari dan ke wilayah Kalimantan Tengah.

Begitu juga dengan Kalimantan Barat, kondisi cuaca yang berawan, dengan jarak pandang 7 km, pukul 06.00 pagi tadi beberapa pesawat berhasil take off.

Hingga Jumat (27/9) sebanyak 211.216 kg garam telah disemai untuk mempercepat pertumbuhan awan sehingga turun hujan. Upaya waterbombing di seluruh kawasan Indonesia juga terus dilakukan.

Hingga kemarin, total 45 pesawat atau helicopter dikerahkan dan telah menggunakan 317.204.114 liter air untuk memadamkan api di seluruh kawasan Indonesia

"2015 merupakan kondisi terparah dari karhutla di Indonesia, sehingga tahun tersebut menjadi dasar studi penanganan kebakaran hutan dan lahan nasional, namun dengan kondisi tahun 2019 yang mengalami jangka waktu kemarau lebih panjang dari tahun 2019, secara nasional usaha satgas karhutla mampu meredam penyebaran titik panas dan titik api sebesar 55,74% dibanding 2015, artinya secara umum pemerintah berhasil mengurai kusutnya bencana karhutla," terangnya.

KLHK telah melakukan pembasahan lahan sejak Februari 2019 di seluruh wilayah Daerah Operasional (DAOPS) Manggala Agni. Tercatat ada 38 DAOPS Manggala Agni, dan secara keseluruhan tindakan pembasahan lahan yang dilakukan bersama dengan satgas, telah bekerja dengan jumlah personil sebanyak 29.039 personil. Untuk informasi hotspot harian dapat mengunjungi www.sipongi.menlhk.go.id yang selalu update setiap saat.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya