Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Teaching and Learning Festival 2019 Berlangsung Sukses

Denny Susanto
14/9/2019 18:40
Teaching and Learning Festival 2019 Berlangsung Sukses
Seminar Pendidikan Nasional dalam rangka Teaching and Learning Festival 2019 di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sabtu (14/9).(Ist)

GELARAN Teaching and Learning Festival 2019 yang diselenggarakan Highly Functioning Education Consulting Services (HAFECS) di Gedung Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (14/9), berlangsung sukses. HAFECS mengajak seluruh pegiat pendidikan di Indonesia untuk bersiap menghadapi era society 5.0.

Seperti dikemukakan Zulfikar Alimuddin, Direktur HAFECS, era society 5.0 menuntut siswa dan masyarakat secara umum untuk mampu berpikir kritis dan konstruktif.

"Dapat kita lihat secara umum guru-guru kita belum mampu melakukan pengajaran dengan metode tersebut. Ini juga berarti siswanya banyak yang belum memiliki cara berpikir yang kritis dan konstruktif. Indonesia bisa dikatakan belum siap menghadapi era society 5.0. Tetapi ini bukan hanya soal siap dan tidak siap. Indonesia harus mengambil ancang-ancang untuk lebih siap menghadapi era society 5.0 sebagai tuntutan zaman. Kita harus lakukan," tuturnya di Jakarta, Sabtu.

Setelah era revolusi industri 4.0 saat ini, Indonesia akan menghadapi era society 5.0 yang akan lebih membuka kesempatan namun juga menjadi tantangan berat apabila sumber daya manusia Indonesia tidak dipersiapkan dengan matang.

Era ini juga akan menambahkan pekerjaan rumah bagi setiap praktisi pendidikan untuk mmbekali siswa mereka dengan keterampilan yang tidak hanya meliputi keterampilan bertahan hidup tapi juga keterampilan berpikir kritis, konstruktif, dan inovatif.

Festival ini berlangsung sukses dan meriah dengan dihadri lebih dari 500 peserta dari berbagai latar belakang dan disemarakkan oleh para pembicara profesional dan berdedikasi di bidang pendidikan di Tanah Air.


Baca juga: Kemendikbud Kaji Pisahkan Pelajaran Pancasila dari PKN


Para pembicara memaparkan perspektif mereka mengenai penyempurnaan pendidikan. Terkhusus dalam perspektif HAFECS, ada 3 area utama dalam upaya tersebut yakni cara guru mengajar, cara guru belajar, dan cara guru dinilai di mana aspek yang ketiga menggantikan pilar ketiga HAFECS yakni kurikulum inovatif.

Menurut Zulfikar, poin penting dalam hal ini adalah apakah ada perubahan signifikan dalam cara guru mengajar ketika dunia semakin
berkembang dan berubah dengan cepat. Ini krusial karena berkaitan dengan pembentukan dasar manusia yang prosesnya terjadi di sekolah.

Proses pembentukan pola pikir siswa sangat bergantung pada pola interaksi yang diciptakan oleh guru di ruang kelas. Inilah yang harus selalu diupayakan dalam tiap kelas di semua sekolah di seluruh Indonesia agar siswa Indonesia menjadi individu yang kritis, inovatif, dan konstruktif.

Gelaran festival ini dikemas ke berbagai sesi menarik yang mencerahkan berupa Seminar Pendidikan Nasional dengan tema 'Sketsa Pendidikan Nasional: Membangun Paradigma Guru Inovatif' yang dihadiri oleh Zulfikar Alimuddin (Direktur HAFECS), Unifah Rosyidi (Ketua Umum Pengurus Besar PGRI), dan Komaruddin Hidayat (Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia) sebagai narasumber.

TLF 2019 Jakarta merupakan satu dari rangkaian acara Teaching and Learning Summit 2019 yang akan diadakan pada 26 dan 27 November 2019 mendatang yang akan menjadi konferensi belajar mengajar pertama dan terbesar di Indonesia di mana TLF serupa akan diadakan di 3 kota
lainnya yakni Yogyakarta (5 Oktober), Surabaya (26 Oktober), dan Banjarmasin (15-17 November. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya