Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRAKTIK perundungan (bullying) semakin marak baik di dunia nyata maupun media sosial. Kenyataan yang terjadi di masyarakat ini harus dihentikan dan masyarakat harus diberi pencerahan akan bahaya bullying. Terlebih, dengan maraknya medsos yang orang bisa langsung bisa mem-bully tanpa adanya sensor.
Ini sungguh memprihatinkan dan usaha memberi pencerahan untuk menghentikan praktik bullying harus terus digalakkan agar masyarakat ikut aktif dalam melakukan aksi setop bullying.
Untuk ikut aktif berpartisipasi mengampanyekan gerakan setop bullying,Komunitas Sudah Dong yang didukung DreamHub Coworking Space menggelar nonton bareng dan diskusi film pendek 'Violet Violence', yang mengulas tentang bahaya perundungan.
Dengan pemutaran dan diskusi film pendek 'Violet Violence' serta didukung oleh DreamHub Coworking Space, Komunitas Sudah Dong siap mengajak anak muda untuk lebih sadar akan bahaya dari bullying. Komunitas Sudah Dong mengadakan publicscreening terkait film pendek bertemakan perundungan di medsos berjudul ‘Violet Violence’, Rabu (28/8).
Pada acara yang digelar di Dreamhub Coworking Space, Equity Tower 22th floor, SCBD, Jakarta, Rabu, komunitas ini mengajak anak muda agar lebih sadar tentang dampak buruk dari bullying, sehingga dapat menjaga perilaku di mana pun mereka berada.
Film pendek 'Violet Violence' sendiri mengabadikan kisah tragis seorang anak perempuan yang mengalami tindak perundungan di dunia maya. Film ini berusaha menyampaikan pesan bahwa dampak dari perundungan dapat menurunkan motivasi seseorang, menghambat prestasi, meningkatkan agresivitas, menimbulkan depresi, hingga dapat memunculkan keinginan bunuh diri.
Yang mengkhawatirkan, ternyata masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahaya dari bullying itu sendiri. Bullying memang bukan merupakan fenomena baru, tetapi masih banyak yang menganggap hal ini sebagai tindakan remeh.
Baca juga: Ditemukan, Parasit Prasejarah
Adiyat Yori, Wakil Ketua Yayasan Kawula Madani, perwakilan Komunitas Sudah Dong, menyatakan, isu bullying merupakan isu yang sangat krusial untuk diberi perhatian, juga butuh bantuan seluruh pihak dalam prosesnya.
"Bullying bisa terjadi di mana saja dan oleh siapa saja. Banyak kasus yang tidak terselesaikan, bahkan menyebabkan terjadinya peristiwa bunuh diri oleh sang korban. Ini sangat memprihatinkan dan tentunya menjadi pengingat bagi kita semua, termasuk pemerintah untuk bisa beri perhatian lebih," kata Adiyat.
Menurut dia, sosialisasi kepada masyarakat juga penting dilakukan dalam upaya pencegahan, mengurangi jumlah korban bullying yang bisa berdampak pada kematian. Pemutaran film pendek ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan membekali anak muda akan dampak dari bullying dancyberbullying, serta mengajak anak muda lebih bijak dalam menggunakan medsos.
Film pendek Violet Violence, menurut kreatornya, terdiri atas dua kata yang memiliki arti masing-masing.
"Violet dalam filosofinya berarti sebuah ilusi dan Violence diambil dari Bahasa Inggris berarti kekerasan. Jika kedua kata itu digabung membuat arti kekerasan ilusi. Dengan adanya film ini, saya ingin menyampaikan bahwa tindakan bullying di dunia maya itu memang tidak terlihat secara fisik, namun dapat mematikan karakter seseorang,” jelas Syahna Andita, pembuat film pendek Violet Violence.
Duan Akelyaman, CMO dan Co Founder DreamHub Coworking Space, menyatakan, sebagai coworking space yang mendukung penciptaan lingkungan yang sehat pihaknya bekerja sama dengan berbagai komunitas yang punya semangat yang sama.
Diharapkan, dengan diadakannya acara ini di Dreamhub dapat membantu masyarakat lebih sadar dan paham akan bahaya perundungan. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved