Marion Jola Mimpi Anak Rantau

BAGAIMANAPUN kondisinya, tetap saja Jakarta menyimpan banyak daya tarik besar bagi mereka yang punya impian untuk hidup lebih baik, lebih sejahtera, berkarier, dan mendulang sukses. Dengan status ibu kota, Jakarta bisa menjadi tangga untuk mendekatkan pemimpi dengan impian, bahkan mewujudkan dan menyatakannya.

Begitu pula kisah dari penyanyi Marion Jola, 19. Berangkat dari daerah di wilayah timur Indonesia, ia merantau ke Jakarta. Tak lupa, ia membawa serta mimpi untuk menjadi penggawa di dunia musik tanah air. Demi mimpi terwujud, meninggalkan keluarga menjadi niscaya.

Kini, mimpi itu semakin mendekati nyata ketika Marion meluncurkan album perdananya yang bertajuk Marion. Perjalanan anak rantau itu tidak serta merta mulus meski ia berangkat dari ajang pencarian bakat.

Marion Jola mengakui sulitnya meniti karier sebagai seorang penyanyi.

"Perjalanannya sulit, meski aku mulai dari awal sangat beruntung masuk ke Indonesian Idol, diberikan jalan untuk bertemu dengan manajemen aku, label aku, dan dari situ mulai berkarier," tutur Marion saat jumpa pewarta dalam peluncuran album perdananya di Jakarta, (27/8).

"Ada usaha dan air mata yang banyak, mulai kita promo single atau hal seperti sesederhana nyanyi dari kota ke kota," ujar pelantun lagu Jangan itu. Ditambah lagi, Marion mulai menjalani kariernya di usia yang masih muda. Perempuan yang akrab disapa Lala itu harus berjuang seorang diri tanpa keluarga yang berada di Nusa Tenggara Timur.

"Sangat berat. Aku tinggal sendiri, anak rantau. Gimana caranya hidup sambil bekerja sendiri dan masih muda. Aku dari 18 tahun sekarang 19 tahun, sudah punya tanggung jawab untuk memperhatikan karier, memperhatikan rumah, kesehatan," kata pemenang Pendatang Baru terbaik dalam AMI Awards 2018 itu.

"Puji Tuhan Lala sudah meng-cover semuanya sendiri, bisa mandiri. Orang-orang di rumah panggil aku ibu, jadi kayak emak, ibu rumah tangga. Bahkan, pas aku enggak punya Mbak (pembantu) di rumah aku bisa urus rumah sendiri, sapu, ngepel, masak, bangga banget," ujar perempuan kelahiran 12 Juni 2000 itu.

Lala bercerita, sejak awal merantau ke ibu kota, ayahnya merasa tidak sanggup membiayai hidupnya. Lala pun tak ingin merepotkan orangtuanya. Justru ia ingin menghidupi dirinya sekaligus sekarang membantu sanak saudara di kampung halaman. Kini, mimpi itu berlahan terwujud. "Aku dengan sangat bangga mengatakan aku sudah sangat mandiri sekarang. Ini bukan sombong, tapi beneran," ujarnya.

Ingin kuliah

Ada banyak harapan Lala setelah mimpi mengeluarkan album solo perdana terwujud. Selain berharap seluruh lagu di album Marion itu disenangi para pencinta musik Indonesia, Marion Jola berharap bisa melanjutkan pendidikannya yang tertunda.

"List (daftar keinginan) paling pertama aku, honestly (pastinya), adalah kuliah. Aku ingin banget kuliah," kata Lala.

Meski demikian, Lala belum memutuskan kampus pilihan untuk melanjutkan pendidikan. Ia juga masih menimbang format yang bakal diterapkan, apakah istirahat menyanyi atau menyanyi sembari kuliah.

Menurutnya, pendidikan bukan hanya soal gelar, melainkan juga wujud tanggung jawab anak kepada orangtua. "Pendidikan sama berbakti sama orangtua, itu penting," kata pelantun Tak Ingin Pisah Lagi tersebut.

Bersambung dengan mimpi dalam karier sebagai penyanyi, saat ini Lala berharap untuk segera punya rumah. "Siapa tahu tuh (bisa kuliah di luar Indonesia). Mungkin duitnya sudah bukan rumah lagi, tapi bisa sekolah ke luar negeri," ucapnya sembari tersenyum.

Proses hidup sekaligus proses kreatif juga turut membentuk wawasan Lala. Ia tidak lagi mengukur keberhasilannya dari seberapa banyak komentar dan umpan balik positif dari netizen di akun media sosial. Sebaliknya, keberhasilan dilihat dari sambutan publik atas karyanya.

"Sekarang aku bisa menghitung keberhasilanku dari seberapa bagus stage performance (aksi panggung), hingga lagu-lagu yang aku rilis," ujarnya. "Yang paling penting sekarang adalah berkarya," sambungnya. (H-3)