Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Cerdas Mengelola Perubahan Suasana Hati Anak

Anda Nurlaila
11/8/2019 02:30
Cerdas Mengelola Perubahan Suasana Hati Anak
Perilaku anak yang berubah(Ilustrasi)

ANAK usia sekolah mungkin akrab dengan sikap menantang, mengejek, atau berteriak saat mengungkapkan emosinya. Di saat lain, dia akan tiba-tiba memeluk dan menyatakan rasa sayangnya.  
 
Perubahan suasana hati drastis sangat umum pada anak-anak usia 7 hingga 8 tahun. Anak usia pra-remaja lebih mudah tersinggung dan tidak dapat diprediksi. Perubahan hormon sudah mulai terjadi pada usia ini, meski belum tampak perubahan fisik. Berikut cara mengatasi gejolak suasana hati buah hati seperti dimuat Parents.

Jengkel dan sedih
 
Anak menjawab pertanyaan dengan tidak sopan dan sambil lalu. Anak-anak seusia ini mulai bercerita tentang masalah mereka, ejekan dari teman atau masalah akademis.
 
Psikolog perkembangan dan penulis Raising a Thinking Preteen Myrna Shure mengatakan jangan menekan mereka saat merajuk. Katakan saja,"Sepertinya kamu tidak sedang ingin bicara. Ibu ada kalau kau membutuhkanku." Saat santai sebelum tidur atau saat melakukan aktivitas akhir pekan bersama Anda dapat menanyakannya kembali.

Sensitif dan Dramatis
 
Saat terjatuh dan mengalami luka lecet, anak bersikap seperti mengalami luka serius dan tak berhenti menangis. Daripada mengatakan berhenti menangis yang akan mengeraskan tangisan anak, perlihatkan empati. Seperti, "Ibu tahu lukamu pasti sakit," cium anak dan alihkan  perhatiannya dengan mengajaknya beraktivitas lain.
 
Meledak-ledak dan Marah
 
Mainan dirusak adiknya akan membuat anak berteriak marah dan meledak. Ini bisa menimbulkan pertengkaran. Tetap tenang, dan katakan Anda memahami perasaan anak.

"Sepertinya Anda kesal." Sarankan anak menarik napas dalam-dalam untuk meredakan emosi. Di lain waktu ajari anak untuk mengatasi emosinya dan tempat khusus untuk meredakannya. Katakan pada anak bahwa membaca buku favorit memiliki efek menenangkan.
 
Suka membantah
 
Anak terus mengatakan mengapa ia tidak ingin main sepak bola atau ke pesta keluarga. Jangan terpancing dengan alasannya seperti acara keluarga yang membosankan dan tidak menarik. Tunjukkan empati dan katakan padanya, "Maaf, Anda merasa seperti itu," dan biarkan anak tidak ikut.
 
Saat meminta anak melakukan pekerjaan rumah atau permintaan lain, tetapkan harapan dan konsekuensinya di muka. Ini dapat menghindari pertengkaran.  (Medcom/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya