Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA dinilai masih rendah dalam tngkat literasi keuangannya. Sebab itu, pendidikan tentang literasi keuangan dipandang penting untuk dimulai sejak usia dini, khususnya jenjang sekolah dasar.
Dalam kaitan itu, Direktur Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Direktorat Pendidikan Dasar dam Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Khamim, mengatakan, terdapat enam literasi dasar yang seharusnya dikuasai anak Indonesia, yakni membaca tulis, numerasi, sains, digital, kewarganegaraan, dan finansial.
"Negara kita mesti mampu mengembangkan budaya literasi sebagaimana kecakapan yang harus dikuasai menuju keterampilan abad 21," ungkap Khamim pada Peluncuran dan Pelatihan Guru Program Pendidikan Cerdas Keuangan Kurikulum Cha-Ching, di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (20/2).
Khamim mengutarakan, literasi keuangan penting untuk dikenalkan sejak dini kepada siswa. Melalui literasi ini diharapkan tercipta perilaku anak dalam menggunakan uang yang diterimanya untuk dipergunakan secara efisien.
Pihaknya menyambut positif program literasi keuangan dalam kurikulum Cha-Ching yang sudah disosialisasikan di Sidoarjo, Jawa Timur, dan akan diperluas lagi di Jakarta.
Hemat dia, program literasi keuangan ini dapat diperluas bagi guru di seluruh Indonesia melalui skema training of trainer (TOT). Skema ini akan mengundang 514 guru dari SD rujukan yang ada di tiap kabupaten guna dilatih Kurikulum Cha-Ching yang akan melibatkan Kelompok Kerja Guru (KKG). Para guru yang dilatih melalui KKG tersebut kemudian akan mendiseminasikan ilmunya bagi guru lainnya.
Dalam kesempatan sama, Sharia, Government Relations, and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo, mengatakan, pihaknya memahami bahwa sebuah bisnis yang bertanggung jawab memiliki komitmen berkelanjutan untuk mengembangkan masyarakat serta lingkungan sekitarnya.
"Sesuai dengan fokus 'We Do Good' yang dicanangkan Prudential di awal tahun, kami terus berkomitmen mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak di tingkat sekolah dasar, salah satunya melalui program Cha-Ching," ujar Nini.
Dia menjelaskan dasar pengajaran dari Kurikulum Cha-Ching adalah menanamkan empat konsep utama dalam pengelolaan uang, yaitu memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend), dan menyumbangkan (donate), dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Tujuan dari pendidikan keuangan sejak dini adalah memberikan pemahaman dasar mengenai pentingnya nilai uang sehingga anak-anak diharapkan dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik saat dewasa. Kurikulum Cha-Ching ini sejalan dengan studi dari University of Cambridge bahwa anak-anak mulai membentuk kebiasaan finansial sejak usia 7 tahun. (OL-9)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved