Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Diary Butet Marga

*/M-4
02/2/2019 03:00
Diary Butet Marga
(Dok)

ADA banyak cara dilakukan manusia untuk menggambarkan rasa sukacitanya seperti dengan wujud rasa syukur yang digambarkan Margaretha M Siahaan melalui Never Give Up: Diary of Butet Marga. Isi buku ini memuat tentang pengalaman pribadi dan spiritual religinya. Melalui karya ke-19 inilah, berbagai pengalaman nyata kehidupan pribadi miliknya selama 11 tahun menjadi penulis dikupas habis.

Dalam setiap bukunya pun Butet tak pernah lepas meminta saran dan masukkan dari Romo Lambertus Martinus Sugiri van den Heuvel SJ. Guru spiritual yang menjadi tempat berbagi keluarganya, mulai cerita pribadi, pekerjaan, pandangan hidup, dan tempat untuk berkeluh kesah.

Buku ini dibagi atas beberapa bagian seperti ‘merenda dunia’ bersama-Nya, pembuka dalam tulisan yang terdiri atas lima bagian ini diceritakan secara lengkap oleh Butet. Butet juga belajar banyak dalam hidup ini, salah satunya ialah dari ayahnya untuk hidup jujur.

Selain itu, dalam buku ini Butet juga menceritakan kakek uyutnya yang ternyata turunan pahlawan, Sisingamangaraja XII, yang merupakan pahlawan nasional. Dia menambahkan butuh sebuah keberanian diri agar buku ini dapat rampung. (*/M-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya