Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Master KBBI Braille Diserahkan ke Kemensos dan Kemendikbud

Indriyani Astuti
26/12/2018 14:30
Master KBBI Braille Diserahkan ke Kemensos dan Kemendikbud
(Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikbud Poppy Dewi Puspitawati -- Ist)

PUSAT Pengembangan dan Pelindungan, Badan Pengembangan, dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerahterimakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Braille pertama untuk penyandang disabilitas netra kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPKLK) Kemendikbud dan Direktorat Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta pada Rabu (26/12).

Penyerahan master KBBI Braille tersebut bertujuan untuk menyebarluaskan KBBI Braille yang telah diluncurkan dalam Kongres Bahasa Indonesia yang diselenggarakan pada 28 Oktober 20l8 lalu di Jakarta untuk dicetak dan diperbanyak. 

Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan, dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Gufran Ali Ibrahim, menyampaikan pencetakan KBBI Braille merupakan hasil kerja sama antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Balai Penerbitan Braille lndonesia (BPBI) Abiyoso, dan Kementerian Sosial Republik lndonesia.

"Penyusunan KBBI Braille diperuntukkan bagi penyandang disabilitas netra. KBBI Braille disusun demi mewujudkan keadilan dan kemerataan infomasi untuk semua kalangan masyarakat," ujarnya, Rabu (26/12).

Baca juga: IPB Berikan Beasiswa dan Logistik Untuk Korban Tsunami Banten dan Lampung 

Serah terima master KBBI Braille kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPKLK) Kemendikbud diwakili oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikbud Poppy Dewi Puspitawati dan Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial Republik lndonesia  diwakili oleh Kepala Subdirektorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Kementerian Sosial (Kemensos) Tedi Trenayadi.

Gurfan menyampaikan hal itu sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Undang-Undang No.10/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa semua masyarakat berhak atas akses pendidikan.

Dijelaskan juga oleh Prof Gufran bahwa alih huruf menjadi KBBl Braille, dilakukan dengan melibatkan penyandang disabilitas netra langsung sebagai pengguna kamus. Setelah pengalihan huruf ke huruf Braille selesai dan dicetak, dilaksanakan penyuntingan oleh penyandang disabilitas netra untuk menghindari kesalahan penulisan. keterbacaan, dan setelah itu KBBI Braille dicetak dan dijilid secara khusus.

Dalam setiap jilidnya berisi 50 lembar kertas khusus cetakan Braille. Secara keseluruhan, imbuhnya, KBBI Braille terbagi menjadi 139 jilid yang setiap jilidnya terdiri atas bagian depan kamus yang berisi petunjuk pemakaian, lalu bagian batang tubuh berupa entri kamus dari A sampai Z, dan bagian belakang yang berisi lampiran. 

Dari segi isi, paparnya, KBBI Braille tidak berbeda dari KBBI V. Tampilan luar KBBI Braille yang mencakup jenis dan ukuran tulisan, warna, logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kami berharap kamus ini dapat disosialisasikan kepada penyandang disabilitas netra oleh Kementerian Sosial dan Kemendikbud karena Badan Bahasa tidak punya jangkauan ke sana," tukasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya