LIMA mahasiswa Universitas Budi Luhur (UBL) berhasil menjadi finalis pada lomba penulisan esai yang pertama kali diadakan oleh Pusat Studi Kebudiluhuran UBL Jakarta. Dalam presentasi final yang berlangsung pada 7 September lalu, dewan juri memutuskan juara pertama diraih Meylisa Yuliastuti Sahan, juara kedua oleh Sara Galatia Lubis, dan juara ketiga diraih oleh Syahrima. Kemudian untuk juara harapan pertama disabet oleh Sahistya Dhanesworo dan juara harapan kedua diraih oleh Brian Caesar Yusuf.
Mereka mendapatkan total hadiah sebesar Rp.13,5 juta dari lomba esai yang kali ini bertema Budi Luhur Membawa Berkah itu. Hadiah langsung diserahkan pendiri Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Drs Djaetun HS. Turut hadir Kasih Hanggoro, MBA sebagai Ketua Pengurus Yayasan, dan Rektor UBL Prof Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D, pimipinan di lingkungan UBL dan dan ASTRI Budi Luhur, dan perwakilan organisasi kemahasiswaan. Dalam sambutannya, Djaetun menyambut positif kegiatan lomba penulisan esai itu lantaran dapat menarik minat mahasiswa dalam menggali nilai-nilai budi luhur.
Dia berpesan untuk menjadi orang berbudi luhur harus memiliki sikap mental yakni ucapan, bahasa tubuh, dan perbuatannya, bisa mencerminkan kebaikan sehingga tidak merugikan pihak lain. ''Sebaliknya justru memberikan manfaat kepada pihak lain. Pihak lain bukan hanya kepada sesama manusia, tapi sesama ciptaan Tuhan. Itulah hakikat budi luhur membawa berkah. Berkah yang berupa kasih sayang Tuhan itu mampu memunculkan ketenangan secara batin serta mendorong kebahagiaan secara fisik.''
Pada kesempatan sama Prof Hapsoro menekankan nilai-nilai kebudiluhuran merupakan nilai-nilai universal yang tidak berdasarkan perspektif ajaran agama tertentu. Nilai-nilai tersebut dikembangkan di kampus Budi Luhur melalui tiga matra yakni pertama, menjadikan peserta didik manusia berbudi luhur (learning to be) dengan pengenalan nilai-nilai budi luhur saat mahasiswa baru masuk melalui orientasi pendidikan. Kemudian, berkarya atau berbudi pekerti luhur yang diajarkan melalui Wawasan Budi Luhur agar mahasiswa bisa menerapkan kompetensi keilmuan mereka sesuai dengan nilai-nilai budi luhur. ''Terakhir, budi luhur dalam berkehidupan bersama yakni saat mahasiswa sudah lulus, mampu mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan umat manusia dan sesama ciptaan-Nya. Jadi budi luhur di sini bisa membawa kebaikan, kesejahteraan, kedamaian dan kebahagiaan,'' tutup Rektor UBL tersebut.
Rusdiyanta, M.Si selaku Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran menambahkan lomba esai kali ini diikuti oleh 31 peserta dari lima fakultas yakni fakultas teknologi informasi, fakultas ekonomi, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, fakultas teknik, dan fakultas ilmu komputer, serta mahasiswa ASTRI. Selanjutnya, agenda ke depan akan ada Sarasehan Kebudiluhuran III yang digelar pada 18-20 September 2015, di Hotel Galuh Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. (H-2)