Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Jamaah Haji Lansia Perlu Dapatkan Dampingan Ekstra

Teguh Nirwahyudi
27/8/2015 00:00
  Jamaah Haji Lansia Perlu Dapatkan Dampingan Ekstra
(Mi/Dika kardi)
DIRJEN Penyelenggaraan Haji Kementerian RI menjelaskan lebih memprioritaskan jamaah haji yang berusia minimal 75 tahun untuk diberangkatkan. Di satu sisi, hal tersebut diapresiasi karena mereka telah menunggu lama untuk dapat menunaikan ibadah haji. Namun di sisi lain menjadi persoalan saat mereka berada di Makkah.

Hal tersebut disampaikan anggota Panja Haji DPR dari Fraksi NasDem Choirul Muna dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Panja RUU Pengelolaan Ibadah Haji dan Umrah dengan perwakilan ormas Islam di Jakarta, Rabu, (26/8).

“Dengan banyaknya lansia dari para jamaah haji tersebut, maka perlu pendampingan yang ekstra. Apalagi jika ternyata pendampingnya tidak mereka kenal. Karena mereka kan berangkat dari masing-masing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang berbeda-beda. Hal ini bisa juga menjadi problema dalam penyelengaraan haji,” ujarnya.

Dengan pendamping yang dikenal, menurutnya, para jamaah haji akan lebih nyaman.

“Jangan sampai di sana mereka kebingungan, seperti anak ayam kehilangan induknya,” ungkap pimpinan Pesantren Mambaul Hisan, Magelang, ini.

Choirul sendiri mengatakan, sudah menyampaikan usulan agar Kementerian Agama mengeluarkan peraturan menteri agama sebagai payung hukum pelaksanaan hal ini. Namun demikian, upaya tersebut tidak mudah untuk direalisasikan. Pasalnya menurut Irjen Kemenag, M. Yasin, hal ini tetap memiliki potensi korupsi.

“Menurut pak Yasin, ini sama saja dengan korupsi karena sama saja menggantikan posisi satu orang jamaah yang semestinya berangkat oleh pembimbing KBIH,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Choirul menekankan, ke depannya, dalam pembahasan pasal-pasal RUU Pengelolaan Haji dan Umroh ini juga akan lebih memperhatikan persoalan yang terkait bagi jamaah haji yang berusia lansia terutama dalam pendampingan terhadap mereka.

“Mereka (jamaah haji lansia) itu membutuhkan tidak hanya saja sekadar pendamping saja, tetapi juga bagaimana mereka medapatkan kenyamanan (careness) dan dibimbing secara betul-betul dalam melaksanakan rukun-rukun haji ketika berada di sana. Maka kita (tim panja) sangat membutuhkan masukan agar persoalan seperti ini juga dapat diatasi terutama dari ormas Islam di Indonesia,” ungkapnya mengakhiri. (RO/Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya