Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta agar santri didekatkan dengan dunia seni. Selain ilmu agama dan sains, seni dinilai dapat membentuk karakter santri yang dapat bermanfaat bagi masa depannya.
Ini diungkapkan Mendikbud saat menjadi pembicara kunci di Milad ke 70 Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (21/10) . Turut hadir Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas dan para pengurus pesantren serta alumni.
Ponpes Karangasem yang memiliki lebih 2000 santri dari berbagai daerah dan mancanegara itu diharapkan memiliki kekhasan, termasuk dalam hal seni.
“Muhammadiyah perlu merumuskan kembali seni apa saja yang sesuai dan dapat dikembangkan di pondok pesantren,” kata Muhadjir Effendy usai mengajak audiens menyanyikan lagu Assalamu’alaika yang dipopulerkan oleh penyanyi berdarah Lebanon Maher Zein.
“Jika tidak bisa menyanyikan, cobalah untuk memahami liriknya. Lagu ini sesungguhnya menggambarkan kecintaan kita kepada Rasulullah yang mengajarkan kepada kita literasi, membaca,” tutur Muhadjir melalui keterangan resminya, Senin (22/10).
Selain lagu Assalamu’alaika, Muhadjir juga menyanyikan lagu Panggilan Jihad yang dikenalkan tokoh Muhammadiyah, Buya Hamka. Lagu ini menjadi semangat untuk mengembangkan dakwah Islam dengan ajakan damai dan persatuan untuk bangsa dan negara. Paduan suara santri pun sontak menjadi lead vokal lagu yang penuh semangat itu. Tampak pengasuh ponpes KH Hakam Mubarrok dan Yunahar Ilyas ikut menyanyikannya.
“Saya senang santri bisa menyanyi,” ungkap Muhadjir yang juga mahir memainkan beberapa alat musik dan bisa mendalang ini.
Dalam kunjungan ke Lamongan, Mendikbud juga singgah di Ponpes Modern Muhammadiyah dan Ponpes Al Islah. Di ketiga ponpes, Mendikbud menyerahkan bantuan fasilitas komputer, router dan alat multimedia. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved