Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Melejit Harumkan Bangsa lewat Fesyen

Despian Nurhidayat
20/10/2018 04:20
Melejit Harumkan Bangsa lewat Fesyen
(MI/SUMARYANTO BRONTO)

DESAINER aksesori Rinaldy A Yunardi turut serta menyukseskan acara Asian Games 2018. Pada ajang bergengsi itu Rinaldy dipercayakan untuk membuat aksesori dengan tiga tema, yaitu earth atau Indonesia, Nusantara. Kemudian fire, api semangat perjuangan, dan yang terakhir ialah energy, yang berarti energi positif untuk Asian dan Indonesia. "Di situ saya mendesain 55 total looks, dari aksesori hingga sepatu, untuk penarinya, sebanyak 1.500 penari," ungkap Rinaldy.

Sebetulnya Reynaldi bukanlah orang yang baru dalam dunia fesyen ini, sebelumnya bahkan ia sudah mengharumkan nama Indonesia melalui karyanya di dunia Internasional. Karya dari Rinaldy beberapa kali sudah pernah dipakai para pesohor kelas dunia. Sebut saja Katy Perry, Nicki Minaj, Aaron Kwok, Mariah Carey, Beyonce, Madonna, dan masih banyak lagi.

Rinaldy mengungkapkan hanya lulusan SMA, dan darah kreatifnya sudah mengalir dari kedua orangtuanya. Papa Rinaldy biasa membuat tas-tas sekolah dan ibunya biasa membuat bunga dari kertas krep. Ia pun mengungkapkan bahwa dulu ketika SMA, memilih jurusan IPS.

"Saya hanya sampai SMA ya karena keadaan ekonomi juga ya, biasa-biasa saja gitu. Jadi faktor ekonomi dan saya juga tahu dan bisa mengerti bahwa saya sendiri pun meragukan diri saya untuk berkuliah. Karena jujur, tapi jangan ditiru, setiap kali baca buku ngantuk gimana dong. Tapi ini jujur dalam diri saya, sekolah pun saya enggak pinter-pinter banget dan ketika lulus ya lulus aja sih," ungkap laki-laki yang juga sudah dikenal di kalangan artis nasional dan sudah banyak yang memakai hasil karyanya.

Sebelum menjadi desainer, Rinaldy pun sebetulnya pernah bekerja terlebih dahulu di salah satu perusahaan ban, dengan tugasnya sebagai marketing officer. Dalam pekerjaan yang Rinaldy jalani, ia mengatakan harus bersabar dalam pekerjaannya yang setiap waktu harus mengangkat telepon dari para konsumen.

"Jadi saya dulu pernah ngedumel dan pusing karena saya yang lulusan SMA sering dipindahin dari marketing, debitur, kreditur, kasir, sampai pajak, dan saya tuh kerjaannya ngedumel terus bawaannya pengen cepat pulang. Saya pun menyadari bahwa saya tidak mencintai pekerjaan saya. Tapi pengalaman di mana saya ingin bagikan adalah apa yang bisa kamu pelajari, pelajarilah. Pasti bisa berguna ke depannya," ungkap Rinaldy.

Awal pertemanannya dengan Veliu, sahabatnya yang berkebangsaan Singapura namun saat ini tinggal di Hong Kong menjadi tahap awal dari dipakainya karya-karya Rinaldy oleh artis mancanegara. Veliu menyarankan kepadanya untuk memperkenalkan karyanya di kancah Internasional, awalnya Rinaldy merasa cukuplah dikenal di Nasional tetapi dengan jalan yang disarankan oleh Veliu yang memperkenalkan karya Rinaldy lewat suami Veliu yang merupakan mantan model dan kenal beberapa selebritas, hingga sampai dikenakan oleh Aaron Kwok dan beberapa artis kelas A di Hong Kong sampai akhirnya dilirik oleh Amerika dan karyanya dipakai artis-artis dunia seperti Madonna, Mariah Carey, dan lainnya.

"Saya sih percaya kita semua ini punya sesuatu. Mencari jati diri itu susah memang, seperti saya mencari sesuatu itu adalah mempelajari diri sendiri. Apa yang kita bisa, memang saya belum tahu saya bisa apa tapi berkat Tuhan, itu kan masing-masing jalannya beda. Jadi Tuhan yang memberikan kepada saya ini talenta yang begitu besar, begitu indah. Satu hal dan itu adalah mencintai, di mana kalian mencintai itu pasti ada jalannya," lanjut laki-laki yang biasa disapa Yungyung ini.

Rinaldi pun pada 2017 pernah mendapatkan penghargaan juara dunia di ajang World of Wearableart. Pada ajang ini Rinaldy membuat karyanya dari tali rafia bekas dan meraih posisi pertama pada dua karyanya dan juara umum di dunia. Total 3 trofi diraih oleh Rinaldy dalam ajang bergengsi di dunia yang ia ikuti ini.

"Saya masih ingin tetap berkarya, pengen juga karya saya ini bisa disimpan dengan baik. Saya juga ingin punya sebuah museum karena sebenarnya sejarah fesyen di Indonesia ini kan ada seperti senior saya yang sudah almarhum juga pasti ada sejarahnya kan. Tapi saat ini kan kita tidak bisa mempelajari dan melihat lagi karya-karya mereka gitu lo. Sangat disayangkan karena fesyen juga punya sejarah di Indonesia," tutup Rinaldy. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik