Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Tamu spesial Kick Andy kali ini juga ada Helen Dewi Kirana, perancang busana yang telah lama menjadi desainer. Helen mengungkap pada awalnya hanya memfokuskan diri dalam membuat seragam dan sebagainya tetapi sejak 2014, Helen mengkhususkan diri untuk membuat kain-kain Indonesia saja seperti batik tenun dengan tujuan untuk masyarakat kembali seperti tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Dalam dunia fesyen pun nama Helen Dewi Kirana sudah tersohor dan sudah banyak mendapatkan berbagai macam penghargaan. Salah satunya ialah pernah dua kali menjadi perwakilan Indonesia di ajang World Craft Council untuk kategori kain. Helen pun mengakui tidak pernah kuliah dan belajar tentang kain ini.
"Saya sendiri sebetulnya kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Jujur kuliah pun kerjanya gambar terus aku, kuliah tuh kerjanya gambar saja. Terus dari situ jadi sebenarnya saya tahu kayaknya saya ke situ banget deh. Terus begitu lulus aku tetep kejar apa yang aku cita-citakan, apa yang aku seneng dan passion buat aku," ungkap Helen.
Setelah lulus dari fakultas hukum, Helen pun bekerja dalam bidang fesyen dan tidak ingin bekerja untuk orang lain. Ia mulai menjahit berbagai macam seragam, baju pengantin, dan lainnya untuk lebih mengembangkan apa yang ia sukai dan kerjakan ini. Tahun 2014 menjadi titik awal peubahan diri Helen yang sebelumnya melakukan hal ini untuk mencari uang dan saat ini melakukan kesenangannya juga untuk lebih peduli pada sekitar.
"Jadi suatu hari aku merasa sangat jenuh sekali, jadi udah bertahun-tahun menekuni bagian fesyen ini aku merasa ada yang kurang. Jadi aku ingin sesuatu yang lebih bermakna, terus aku seperti mendengar bisikan atau dorongan kuat itu, enggak tau kenapa kayak disuruh bikin kain, disuruh bikin selendang atau scarf. Terus karena saya semangat baget dan bahkan desain pertama saya kerjakan di atas pesawat, terus waktu turun karena saya seperti mendapat keajaiban, akhirnya saya beri nama brand saya keajaiban. Terus saya cari etimologi arti kata keajaiban yang tidak terlalu pasaran juga. Akhirnya saya dapet dari bahasa Ibrani, yaitu NES,itu artinya keajaiban," ungkap Helen.
Helen sangat bersyukur bisa hidup dalam keluarga yang sederhana dan penuh kasih sayang, dalam bersaudara pun sangat rukun, bahkan setelah menikah pun ia selalu mendapatkan kebahagiaan. Helen merasa memiliki banyak cinta yang didapatkannya hanya untuk dirinya sendiri, jadi ia memutuskan untuk membagi cinta ini agar semakin banyak orang yang gembira melalui Nes.
Nes dalam setiap pembuatan motifnya selalu memiliki cerita yang terkandung didalamnya. Baik itu cerita sejarah maupun dalam kehidupan sehari-hari, akan ada visi yang ingin disampaikan. Seperti piring selampat yang merupakan motif batik yang dilupakan oleh bangsa Indonesia, piring selampat ini dikatakan bukti sejarah dari persahabatan antara muslim, dan nonmuslim.
Helen pun membuat juga Gerakan Indonesia Bersih yang idenya ia dapatkan saat menginap di Badui Dalam. Di Badui Dalam Helen melihat ada sampah plastik yang cukup signifikan dan akhirnya menanyakan hal tersebut. Rupanya sampah-sampah tersebut ialah akibat dari para turis yang berkunjung dan meninggalkan sampahnya begitu saja.
"Aku kasihan, aku prihatin, terus aku harus melakukan sesuatu. Udah deh aku bikir suatu gerkan yang dinamakan Gerakan Indonesia Bersih. Terus aku dalam melakukan sesuatu tuh prinsipnya cuma dua aja, yang kesatu itu mungkin dilakukan atau possible dan kedua kesinambungan atau sustainable. Jadi enggak pernah mimpi yang besar dan hebat tapi ngga bisa berkesinambungan. Jadi kecil aja tapi impactful," lanjutnya.
Yang Helen lakukan kemudian mengedukasi dan memperlihatkan keadaan yang terjadi pada para turis maupun warga. Saat ini pun terdapat sebuah peringatan untuk membawa sendiri sampah yang dibawa jika berkunjung ke baduy. Helen pun ikut serta dalam gerkan untuk menghentikan penggunaan sedotan plastik dan ganti menggunakan sedotan kaca karena sedotan jenis ini merupakan sedotan yang paling baik karena bisa terlihat ketika kotor maupun berjamur dan paling aman.
"Saya orangnya optimistis, meskipun hanya sedikit yang mau menggunakan sedotan kaca, tapi saya percaya sesuatu hal yang baik, pasti ada yang akan mengikuti. Jadi meskipun hanya seribu orang yang ngikutin ataupun sejuta, itu sudah sangat signifikan," tutup Helen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved