Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Unibraw Mulai Terapkan Perkuliahan 3in1

Antara
26/9/2018 10:05
Unibraw Mulai Terapkan Perkuliahan 3in1
Gedung Rektorat Universitas Brawijaya(Wikipedia)

UNIVERSITAS Brawijaya (UB) Malang secara bertahap mulai menerapkan perkuliahan dengan konsep "3in1" yang digagas sejak tahun lalu, yakni perkuliahan dengan menghadirkan dosen dari luar negeri dan seorang praktisi serta dosen internal kampus setempat.

Menurut dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB Malang Maulina Pia Wulandari, Ph.D, di Malang, Rabu, perkuliahan ini merupakan bagian dari Program 3in1 UB yang bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan program internasionalisasi di kampus itu.

"Program 3in1 adalah program dimana 1 mata kuliah diampu oleh 3 orang pengajar, yakni satu orang dosen dari UB, satu dosen dari universitas luar negeri, dan satu orang praktisi," kata Maulina Pia Wulandari yang akrab dipanggil Pia tersebut.

Lebih lanjut, Pia mengatakan, dosen dari universitas luar negeri akan mengajar selama dua pekan atau sekitar 40 jam untuk program S1 dan program Pascasarjana. Jadi satu mata kuliah terdapat tiga orang pengajar. Dan, program ini tidak hanya berlangsung di FISIP saja tapi juga berlangsung di seluruh fakultas di UB.

Ia menilai perkuliahan dengan program 3in1 tersebut sangat bagus untuk meningkatkan wawasan internasional, baik untuk mahasiswa maupun staf pengajar UB dengan mengetahui metode pembelajaran berstandar internasional yang diberikan oleh dosen dari universitas luar negeri, apalagi jika dosen luar negeri tersebut memiliki reputasi internasional yang sangat baik.

"Mahasiswa dan staf pengajar di UB bisa belajar banyak dari para dosen luar negeri yang didatangkan untuk mengajar di sini. Bukan hanya sekedar mengajar, tetapi juga mentransfer ilmu dan pengetahuan tentang banyak hal seperti metode pembelajaran terkini, masalah publikasi internasional, penelitian yang berkualitas internasional, hingga pengembangan kurikulum," kata Pia.

Mengawali perkuliahan dengan sistem 3in1 tersebut, Program Magister Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP UB menghadirkan Dr Deborah Wise, dosen senior pada bidang Ilmu Komunikasi dan Public Relations, University of Newcastle, Australia.

Bersama dengan dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB Maulina Pia Wulandari, Ph.D, Dr Deborah Wise mengisi perkuliahan Teori Public Relations berjudul "Rights, Duties and Moral Order: The Case for Positioning Theory Underpinning Public Relations".  

Materi perkuliahan ini diberikan kepada mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana FISIP UB peminatan Komunikasi Stratejik.

Dalam materinya, dosen dari negeri Kangguru ini menjelaskan perkembangan teori PR Positioning dalam bidang Public Relatios. Selain itu, juga menjelaskan terkait penerapan teori tersebut dalam berbagai studi kasus praktik public relations, baik di Indonesia maupun Australia.

Deborah yang akrab dipanggil Debby itu mengatakan teori PR Positioning adalah teori baru yang dikembangkan oleh ilmuwan public relations dari Australia bernama Dr Melanie James dari University of Newcastle. Ia dan Pia merupakan anggota tim ilmuwan yang ikut membantu Dr Melanie James dalam membangun dan melanjutkan untuk mengembangkan teori ini.

Debby menjelaskan tentang bagaimana praktisi public relations di Australia menghadapi dan menangani isu dan krisis yang menimpa individu atau organisasi. Debby yang juga pernah berkarir sebagai seorang praktisi Public Relations di sebuah organisasi nirlaba di Australia juga membagikan pengalamannya dalam mengatasi issue dan krisis yang pernah terjadi di organisasinya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik