RISET belum menjadi budaya yang mengakar di kalangan dosen atau tenaga pengajar di perguruan tinggi. Hanya sedikit dosen yang benar-benar tertarik menggeluti dunia penelitian dan berkeinginan untuk berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Kebanyakan hanya sibuk mendidik mahasiswa di ruang-ruang kelas.
Menurut Rektor Universitas Trilogi Asep Saefuddin, budaya meneliti di Indonesia masih sangat lemah. Selain terlihat dari jumlah peneliti yang masih sedikit, hal ini juga dapat diindikasikan dari kecilnya jumlah makalah atau hasil penelitian dari perguruan-perguruan tinggi di Indonesia yang diindeks Scopus.
"Total semua karya ilmiah yang dihasilkan seluruh perguruan tinggi di Indonesia itu jumlahnya hanya sekitar 10.000 yang diindeks Scopus. Padahal, University Sains Malaysia itu sekitar 15.000 karya ilmiahnya yang diindeks Scopus. Cukup satu perguruan tinggi saja kita sudah kalah," kata Asep saat ditemui di Universitas Trilogi, Jakarta, kemarin.
Scopus ialah database yang berisi bibliografi abstrak dan kutipan untuk artikel jurnal ilmiah. Jika sebuah makalah sudah diindeks di dalam Scopus, makalah tersebut otomatis sudah terakreditasi karena memenuhi standar publikasi ilmiah internasional.
Lebih jauh, Asep mengatakan, alasan utama yang kerap menjadi kendala riset ialah minimnya anggaran riset dan kecilnya motivasi dosen dalam meneliti. Namun, menurut Asep, sebuah riset sebenarnya tidak perlu mahal. Yang penting riset harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa bermanfaat.
"Riset kecil-kecilan pun kalau memang bermanfaat pasti akan banyak yang mendukung. Selain itu, dana riset itu sekarang tersebar di mana-mana, baik di instansi pemerintah maupun hibah dari luar negeri. Yang penting didorong ialah bagaimana agar proposal riset itu disetujui dan didanai," katanya.
Lebih lanjut, Asep mengatakan pihak perguruan tinggi juga harus membuat skema agar para dosen dan mahasiswa termotivasi dan akhirnya terbiasa untuk meriset.
"Harus dibangun skemanya dan harus fokus, mau ke arah mana risetnya. Tak kalah penting, perguruan tinggi juga harus membangun hubungan dengan pihak industri dan pemerintah. Kalau hubungan triple helix itu sudah terbangun, dunia riset Indonesia pasti maju," cetusnya.
Hal senada diungkapkan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto. Meskipun masih ada dosen yang ‘kerjanya’ hanya mengajar di kampus, menurut Herry, pihak perguruan tinggi harus membangun sistem yang memudahkan bagi para pengajar atau peneliti untuk meriset di kampus.
"Tidak semua dosen punya motivasi besar untuk riset. Tapi, jangan sampai yang motivasinya besar jadi frustrasi karena banyak hambatan dalam meriset. Kalau proposal risetnya bagus, kita harus bantu dananya dan permudah administrasinya. Sistemnya harus dibangun untuk mendukung budaya riset," ujar dia.
Terkait dengan dana, Herry mengatakan dana riset yang dialokasikan tidak perlu besar tapi harus berkesinambungan. "Jangan jorjoran di awal, tapi tahun kedua berhenti. Akhirnya risetnya juga berhenti. Harus kontinu," imbuhnya.
Kebutuhan masyarakat
Selain itu, Herry menekankan pentingnya riset yang dilakukan peneliti itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau industri. Karena itu, perguruan tinggi harus menyiapkan agenda riset sehingga penelitian yang dihasilkan nantinya memiliki nilai guna yang besar bagi publik.
"Banyak hasil riset yang hanya mengisi rak perpustakaan karena ada missing link antara riset, kebutuhan masyarakat dan kebutuhan industri. Harus ketemu antara ketiganya, supaya nanti hasilnya bisa dihilirisasi. Di IPB, misalnya, kita punya sejumlah agenda riset dan semua penelitian diarahkan ke situ," ungkapnya.
Agar bisa bersaing dengan negara-negara lain, Herry mengatakan Indonesia membutuhkan puluhan ribu inovasi baru hasil riset setiap tahunnya. Karena itu, semua pihak, termasuk kalangan industri, harus mendukung kegiatan-kegiatan riset yang digelar kampus dan peneliti di lembaga-lembaga pemerintahan.
Hal ini diamini Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (UP) Fauzri Fahimuddin. Menurut Fauzri, harus terbangun pola simbiosis mutualisme antara kalangan peneliti di kampus dan industri. Hasil riset harus bisa menjadi solusi bagi beragam permasalahan yang muncul di dunia industri.
"Link dengan industri itu harus benar-benar intense. Contoh di negara-negara maju di Singapura dan Jepang, misalnya, perguruan-perguruan tinggi di sana pasti punya link dengan kalangan industri. Hubungannya juga erat sekali. Di sana sudah mendarah daging link and match-nya," kata dia.
Fauzri mengatakan, kalangan industri sebenarnya akan diuntungkan jika membuka hubungan dengan pihak kampus di bidang riset. Pengusaha, misalnya, bisa lebih fokus menjalankan usahanya dengan menyerahkan sebagian permasalahan yang mereka hadapi ke kalangan peneliti untuk dicarikan solusinya.
"Industri itu orientasinya market dan pasti permasalahannya sangat dinamis. Mungkin nggak semua masalah bisa diatasi sendiri. Mereka bisa minta bantuan dari perguruan tinggi untuk riset. Dia bisa support ide dan dana. Di sisi lain, riset yang dilakukan peneliti di kampus juga sudah pasti terpakai," tandasnya. (S-1)
dior@mediaindonesia.com
Baca Juga
Arahan Presiden Hanya Untuk ASN, Masyarakat Umum Boleh Gelar Buka Puasa Bersama
👤M Iqbal Al Machmudi 🕔Kamis 23 Maret 2023, 18:05 WIBHal tersebut dikarenakan tidak ada larangan untuk masyarakat dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah...
Basuki Tegaskan Komitmen Indonesia soal Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
👤Ficky Ramadhan 🕔Kamis 23 Maret 2023, 17:23 WIBPemerintah Indonesia telah menempatkan air sebagai prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional guna memastikan akses air yang merata...
Kemenag Imbau Masyarakat Jalankan Ibadah Puasa dengan Kondusif
👤Dinda Shabrina 🕔Kamis 23 Maret 2023, 17:14 WIBJangan sampai menimbulkan kegaduhan apalagi memicu aksi tawur. Puasa itu ibadah...
E-Paper Media Indonesia
Headline
Edisi
Nyepi Beri Bukti Toleransi
Umat Islam tetap dapat menunaikan salat Tarawih perdana meskipun seluruh wilayah Bali sedang melakukan tapa brata penyepian.
Fokus
Edisi
Upaya Radikal Cegah Kehancuran Generasi
PERILAKU kekerasan baik itu secara fisik, verbal, maupun seksual terjadi karena adanya ketimpangan relasi kuasa.
Berita Terkini
-
Laga kualifikasi Grup B Euro 2024 di Stade de France, Sabtu (25/3) yang mempertemukan Timnas Prancis...Kamis 23 Maret 2023, 18:20 WIB
-
Hal tersebut dikarenakan tidak ada larangan untuk masyarakat dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat...Kamis 23 Maret 2023, 18:05 WIB
-
Kesepakatan Tiga Partai Pengusung Anies Telah Lengkap, Perubahan tak Bisa Dibendung
Politik dan HukumSebelumnya, secara sirkuler, MoU juga telah ditandatangani Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua...Kamis 23 Maret 2023, 18:04 WIB -
Satu laporan Bank Dunia memperkirakan bahwa Ukraina akan membutuhkan US$411 milIar selama 10 tahun ke depan...Kamis 23 Maret 2023, 18:00 WIB
-
Potensi besar ditunjukan para pembalap AHRT pada tes resmi ARRC 2023 yang berlangsung di Chang International...Kamis 23 Maret 2023, 18:00 WIB
-
SRIKANDI Ganjar Banten mengadakan kegiatan Latgab Climbing bersama Forum Komunikasi Pemuda Pecinta Alam...Kamis 23 Maret 2023, 17:56 WIB
-
"Ya ikuti kebijakan pemerintah kan covid masih ada, apa namanya dampak ataupun ancaman covid masih ada....Kamis 23 Maret 2023, 17:56 WIB
-
Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) menjadi RUU inisiatif DPR akan dapat...Kamis 23 Maret 2023, 17:56 WIB
Top Tags
BenihBaik.com
-
Sogo mengumumkan Sogo Scholarship melalui mitranya, BenihBaik.com, sebuah platform crowdfunding di...Selasa 21 Maret 2023, 17:47 WIB
-
Aksi ini akan dilakukan oleh aktivis brand lokal Arto Biantoro yang kembali hadir melakukan Extreme...Kamis 16 Maret 2023, 18:30 WIB
-
Sebagai jaringan restoran seafood terbesar di Indonesia, D’cost menyerahkan donasi sebesar...Minggu 26 Februari 2023, 13:26 WIB
-
Benihbaik.com menggelar program kolaborasi bersama PLN...Selasa 31 Januari 2023, 20:05 WIB
-
Dibutuhkan suatu program pembangunan kelanjutusiaan yang mampu mengayomi kehidupan lansia di...Kamis 22 Desember 2022, 19:02 WIB
MG News
-
Permukiman penduduk di dua kelurahan, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, hingga kini masih tergenang air....Kamis 23 Maret 2023, 15:28 WIB
-
Selama melaksanakan silaturahmi kebangsaan di Jawa Timur, Anies Rasyid Baswedan, juga melakukan kunjungan ke...Sabtu 18 Maret 2023, 22:00 WIB
-
Ulama di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, menilai Anies Rasyid Baswedan cocok menjadi calon presiden...Sabtu 18 Maret 2023, 21:45 WIB
-
Jembatan gantung penghubung dua kecamatan di Sukabumi, Jawa Barat, disambut bahagia ratusan warga. Selama...Sabtu 18 Maret 2023, 21:45 WIB
-
KH Farouq Alawi memuji Anies Baswedan sebagai sosok yang sangat dekat dan mencintai habaib, ulama, dan...Sabtu 18 Maret 2023, 21:27 WIB
Berita Populer
-
Pendekatan yang saling memuliakan antara YMS dengan PTDA, akan keluar solusi yang mengutamakan penyelamatan...Jumat 17 Maret 2023, 18:46 WIB
-
Untuk umat Islam yang tinggal di Jakarta, ini jadwal imsakiyah atau jadwal salat 5 waktu untuk salat subuh,...Sabtu 18 Maret 2023, 18:30 WIB
-
Berikut ucapan selamat menunaikan ibadah puasa yang bisa jadi...Selasa 21 Maret 2023, 20:35 WIB
-
Dengan membaca doa menyambut Ramadan diharapkan Allah SWT memberikan keselamatan selama menjalani ibadah...Jumat 17 Maret 2023, 17:21 WIB
-
Meski demikian, tampaknya Pancasila masih belum bisa diterima seluruh masyarakat secara total dan...Sabtu 18 Maret 2023, 05:00 WIB
-
Surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir...Sabtu 18 Maret 2023, 23:35 WIB
-
Pihak imigrasi Bali mendeportasi dua orang warga negara asing (WNA) asal Inggris yang kehabisan uang dan...Jumat 17 Maret 2023, 00:23 WIB
Berita Weekend
-
Berikut ini bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk meredakan meriang secara...Kamis 23 Maret 2023, 17:04 WIB
-
Berikut 6 kebiasaan yang sebaiknya Anda hindari untuk menjaga kesehatan selama berpuasa dan menghindari...Kamis 23 Maret 2023, 14:38 WIB
-
Luncurkan fitur baru, WhatsApp akan memberikan kontrol penuh kepada admin untuk menentukan siapa saja anggota...Kamis 23 Maret 2023, 14:14 WIB
-
Ramadan tahun ini jatuh bertepatan dengan musim pancaroba, sehingga masyarakat yang berpuasa perlu lebih...Kamis 23 Maret 2023, 14:00 WIB