Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PT Chevron Indonesia (CPI) mendukung peningkatan kualitas program bank sampah yang diselenggarakan di Kelurahan Pematang Pudu, Mandau, Bengkalis, Provinsi Riau. Hal itu dimulai dengan membuka jalur komunikasi antara kelompok masyarakat pendaur ulang sampah dan pemangku kepentingan setempat.
Manager Komunikasi CPI Danya Dewanti mengatakan bahwa program bank sampah merupakan salah satu investasi sosial Chevron di bidang lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi. Tujuannya ialah untuk menciptakan lingkungan sehat dan bersih sekaligus menambah pendapatan masyarakat.
“Kami berharap partisipatif masyarakat terus berlanjut untuk menyukseskan tujuan program ini yaitu mewujudkan lingkungan sehat dan mandiri,” ujarnya melalui rilis yang diterima Media Indonesia, Kamis (9/8).
Program Chevron yang bergulir sejak tahun 2015 itu pun pada dasarnya terus melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dengan konsep menjaga kebersihan lingkungan. Antara lain, seperti kegiatan sosialisasi dan jalan santai sambil memungut sampah di jalan.
Hingga kini, ungkap Danya, dalam program bank sampah binaan Chevron ada sekitar 105 nasabah yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, pelajar maupun karyawan. Masing-masing mendapat kesempatan yang sama untuk ikut melakukan diskusi.
Diskusi yang dimaksud ialah untuk memperoleh masukan dan dukungan masyarakat guna pengembangan program bank sampah. Sejumlah pihak yang hadir di antaranya perwakilan masyarakat, para nasabah bank sampah, perwakilan Asosiasi Pengusaha Daur Ulang Plastik Indonesia (APDUPI), Kelompok Pematang Pudu Bersih, dan para mitra kerja Chevron di antaranya Yayasan Sahabat Cipta dan Yayasan Kumala.Dari hasil diskusi tersebut, beberapa rekomendasi yang dihasilkan, misalnya, tentang perlunya menyempurnakan rencana usaha.
Selain itu membuat target bulanan sampah yang akan dikelola atau dijual, memilah jenis sampah tertentu untuk menaikkan nilai jual, memperkuat jaringan pemasaran, dan membuka jalur ke pemasok lain.
Abdul Azis mewakili Lurah Pematang Pudu, turut menyambut baik dan mendukung program bank sampah.
Ia berharap, ke depannya akan semakin berkembang serta tidak lagi hanya ada di tiga RW, melainkan bisa menjangkau hingga keseluruh kelurahan di Pematang Pudu.
“Pihak kelurahan sudah menyatakan siap menjadi mediator ke masyarakat untuk kegiatan sosialisasi tentang nilai ekonomis dari pengelolaan sampah,” pungkas Abdul Azis.Pelatihan mengelola limbahKendati demikian, upaya Chevron dalam rangka menciptakan lingkungan yang sehat dan mandiri tidak lepas dari kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Di Duri, Persatuan Ibu-Ibu Chevron Duri-Dumai (PIICD) kembali menaja pelatihan mengelola limbah rumah tangga menjadi produk bernilai ekonomis.
Kegiatan itu ditujukan bagi puluhan guru dan warga sekitar daerah operasi perusahaan. Selain memberikan beragam edukasi kerja sama dengan tim Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BS PPB) yang dipimpin oleh Lambas Hutabarat, juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Sampah dan SMA Cendana Mandau dan SMP Mutiara Pinggir.
“Nota kesepahaman itu berisikan mengenai bagaimana mengelola sampah di sekolah hingga dapat menjadi Sekolah Adiwiyata,” ucap Manager Social Performance Pinto Budi Bowo Laksono mewakili manajemen Chevron.
Ia pun turut mengapresiasi para guru dan warga yang telah berpartisipasi dalam program tersebut sehingga diharapkan akan semakin meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Secara teknis, guru-guru dapat menyampaikan materi dan pelatihan yang diberikan serta menerapkannya di sekolah masing-masing.
“Dengan demikian, lingkungan kita akan semakin asri dan bersih serta pendapatan masyarakat meningkat,” tutur Pinto.
Di sisi lain, Ketua PIICD Iin Agus Yulianto menekankan kegiatan itu sekaligus menjadi langkah nyata untuk menangani masalah limbah rumah tangga. Selain itu, juga memberdayakan masyarakat guna meningkatkan pendapatan mereka melalui pengolahan sampah menjadi produk baru, unik, dan dapat digunakan kembali serta bernilai ekonomis.
Danya memperjelas bahwa bank sampah merupakan salah satu program unggulan dari Promoting Sustainable Integrated Farming, Small Medium Enterprise Cluster and Microfinance Access (PRISMA) yang telah dijalankan Chevron di sekitar wilayah operasinya.
Perkembangan pesat BS PPB tidak lepas dari pendampingan yang diberikan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) dan Yayasan Kreatif Usaha Mandiri Alami (KUMALA). Kedua lembaga tersebut adalah mitra pelaksana yang digandeng oleh PT CPI untuk menjalankan program bank sampah.
PRISMA merupakan salah satu program investasi sosial Chevron yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kondisi sumber daya alam dan lingkungan, dan peningkatan sumber daya manusia.Ruang lingkup sektor program meliputi pertanian/perkebunan, peternakan, wirausaha, keuangan mikro, air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat, serta pusat pelayanan usaha kecil.PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari pemerintah Indonesia yang mengoperasikan Blok Rokan di Riau. Dalam mengoperasikan blok migas, PT CPI bekerja di bawah pengawasan dan pengendalian Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).
“Dengan inovasi dan komitmen karyawan yang sangat terampil dan berdedikasi, PT CPI menjadi salah satu produsen minyak mentah terbesar di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan energi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Danya.
Informasi lebih lanjut mengenai Chevron di Indonesia termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan bisa diakses melaluiwww.chevronindonesia.com. (Mut)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved