Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan data sementara korban meninggal akibat gempa di wilayah Lombok, NTB, mencapai 319 jiwa.
Ia pun meminta maaf jika beberapa hari terakhir terjadi perbedaan jumlah korban yang diumumkan oleh beberapa pihak.
"Kemarin memang ada perbedaan jumlah orang meninggal. Saya minta maaf. Sumbernya tak salah semuanya, karena itu berdasarkan laporan penduduk secara formal kepada petugas," ujar Wiranto seusai memimpin rapat koordinasi khusus yang membahas rehabilitasi dan pemilihan pascagempa Lombok, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (9/8).
Rapat tersebut dihadiri Mensos Idrus Marham, Mendagri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.
Selain memperoleh informasi dari laporan penduduk, sambung dia, jumlah korban juga diperoleh melalui pendataan langsung oleh Koramil, Babinsa, dan Binpolda. Data itu merujuk pada korban meninggal yang langsung dikebumikan.
"Jadi tidak sempat dilaporkan, didata, sehingga jumlahnya lebih besar. Namun, berdasarkan hasil pendataan yang terakhir, Dansatgas (Pos Pendamping Nasional), itu korban meninggal 319 orang," pungkasnya.
Untuk selanjutnya, rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam memutuskan agar semua informasi yang berasal dari BNPB, pemerintah daerah, Dansatgas, harus dibuat menjadi satu kepaduan humas, sebelum disampaikan ke publik. Data juga perlu disesuaikan dengan jumlah rumah rusak, korban meninggal, korban luka, dan lain sebagainya.(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved