Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pengurangan Sampah Plastik Terus Digelorakan

(Gnr/S2-25)
16/7/2018 06:00
 Pengurangan Sampah Plastik Terus Digelorakan
(Antara)

DEWASA ini, sampah plastik telah menjadi permasalahan global yang mengusik banyak negara. Indonesia ialah salah satunya. Sampah plastik ber¬kendala lantaran ia sukar dikelola. Jenis-jenisnya antara lain kemasan sekali pakai, kantong plastik, polystyrene, sertaflexible plastic. Barang sekali pakai, alat makan dan minum, pembersih telinga, dan microbeads juga merupakan jenis sampah plastik yang menimbulkan persoalan.

Beberapa hasil riset menyebutkan, dari semua sampah plastik tersebut, komposisi yang timbulan sampah plastiknya terbesar ialah kantong plastik (keresek). Riset yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bersama Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) mendapati ada kurang lebih 2.000 ton sampah kantong plastik di wilayah Jakarta tiap tahun.

Sementara itu, di Bali, hasil riset yang dilakukan Sustainable Waste Indonesia (SWI) bekerja sama dengan Praise mendapati adanya sampah kantong plastik yang menguasai hingga 11% dari seluruh sampah plastik di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah.

Untuk mengatasi problem sampah plastik, Indonesia menargetkan tahapan pengurangan sampah plastik dengan prioritas penanganan menurut jenisnya, berdasarkan jumlah timbunan eksisting, dan kesulitan penanganan.
Fase pertama dimulai dengan mengurangi kantong plastik, microbeads, alat makan, styrofoam, dan saset secara bertahap. Masyarakat diimbau untuk menghindari penggunaan jenis plastik tersebut dan menggunakan alternatif material yang bisa dipakai berkali-kali.

Tahapan kedua yaitu menyasar plastik sekali pakai lain, yaitu kemasan minum (botol, gelas, kotak daur ulang) dan kemasan makanan (mika, stoples), masuk ke jalur daur ulang. Adapun tahapan ketiga meliputi plastik lainnya seperti casing barang elektronik dan alat rumah tangga yang juga dimasukkan ke jalur daur ulang agar dapat dimanfaatkan lagi.

Untuk menyukseskan kebijakan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) secara kontinu mendengungkan kampanye untuk mengurangi sampah kantong plastik. Kampanye itu merupakan bagian dari kampanye nasional Kendalikan Sampah Plastik yang menjadi tema Indonesia untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2018 yang jatuh pada 5 Juni.  

Kampanye tersebut juga sejalan dengan visi salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UN Environment Programme (UNEP), yang menetapkan tema Beat plastic pollution untuk Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini. Adapun berbagai kegiatan kampanye mengendalikan sampah plastik sudah dimulai sejak 21 Februari, bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Target jangka panjang yang ditetapkan pemerintah dalam pengurangan sampah plastik mengacu pada Perpres No 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yang mancanangkan pengurangan sampah plastik sebesar 30% pada 2025.

Kantong plastik
KLHK pun sudah melakukan sejumlah pendekatan guna mendorong masyarakat mengurangi sampah plastik, terutama kantong plastik, di antaranya dengan menyusun Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Rancangan beleid tersebut bertujuan mendo¬rong perubahan perilaku produksi plastik oleh produsen, juga perilaku konsumsi kemasan plastik oleh konsumen secara bertahap (responsible production and consumption).Objek yang disasar ialah industri ritel, industri manufaktur (brand owner), dan industri jasa makanan dan minuman berupa hotel, restoran, dan kafe.

Kemudian, telah di¬susun pula rancangan Peraturan Menteri LHK tentang Pengurangan Sampah Kantong Plastik yang bertujuan mengubah perilaku penggunaan kantong plastik sekali pakai oleh masyarakat sebagai aturan lebih lanjut dari Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Industri Ritel.

Penyusunan rancangan permen tersebut sudah didahului uji coba konsep kantong plastik tidak gratis di ritel modern pada periode Februari-Juni 2016.Uji coba tersebut telah sukses menghasilkan data pengurangan timbulan sampah kantong plastik sebesar 55%.

Keberhasilan uji coba itu kemudian ditindaklanjuti Kota Banjarmasin untuk melarang penggunaan kantong plastik oleh industri ritel modern yang juga sudah dicantumkan dalam sebuah dokumen terbitan UNEP pada 2018 berjudul Single-Use Plastics, a Roadmap for Sustainability pada bagian Action to minimize plastic bags and styrofoam products. (Gnr/S2-25)

 

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya