Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MENJADI content creator bukan perkara mudah. Ia harus memikirkan konten yang bisa diterima masyarakat luas. Belakangan banyak orang yang bekerja di bidang content creative muncul di media sosial, seperti Youtube dan Instagram.
Salah satunya Bayu Eko Moektito atau yang terkenal dengan Bayu Skak. Pria kelahiran Malang ini memiliki 1.743.388 subscriber Youtube dan 1,2 juta followers Instagram. Pria kelulusan SMK Negeri 4 Malang ini memulai perjalanan di dunia content creative sejak SMP. Kala itu ia memutuskan masuk SMK karena suka menggambar, sementara orangtuanya ingin ia masuk SMA.
"Ketika saya SMP saya tuh mikirnya wis sok mben aku ora gelem (Saya selalu tidak mau) masuk sekolah yang isinya tuh ketemu lagi sama pelajaran lagi, aku penginnya yang isinya tuh uwis gambar tok (gambar saja). Akhirnya yo wes ketemu sama animasi aku liat selembaran kan dari temen-temen, wah ada animasi nih gambar-gambarnya toh wis milih ini wae," ujar Bayu Skak.
Bayu menganggap lebih baik melakukan apa yang disukainya agar belajar dengan benar. Tidak salah bila ia bangga mengenyam pendidikan di SMK. Meski jam pelajaran SMK lebih panjang daripada SMA, Bayu menilai itu memberinya kesempatan belajar banyak.
"Jangan pernah minder karena kamu itu anak SMK. Dulu bisa dibilang jam sekolah itu lebih panjang, tapi dari situ saya digembleng untuk bisa ke depannya punya sesuatu yang bisa ditontonkan semua orang. Sekarang saya memetik buah dari situ. Banyak sekali hal di luar dari pelajaran sekolah yang diajarkan di SMK khususnya di animasi ini," papar pria yang membuat fiml Yowis Ben tersebut. Semangat Bayu itu membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menahbiskannya sebagai duta SMK.
Sebagai duta SMK, Bayu mengemban tugas datang ke beberapa SMK yang direvitalisasi. Setiap tahun akan ada kompetisi antarsiswa SMK. Tahun ini kompetisi SMK se-Indonesia itu akan dilangsungkan di Lombok, Mataram.
"Jangan takut-takut, jangan minder. Jika kalian punya kreasi, mengingat saat ini era digitalisasi. Manfaatkan era digital dan kita bisa memamerkan karya kita seperti ini," kata dia bersemangat.
Bahasa Jawa
Semua gemblengannya di SMK membuat Bayu Skak kini menjadi ikon di media sosial. Ia belajar membangun rasa percaya diri hingga mampu bicara di depan publik.
Saat membuat video blog (vlog), Bayu memilih menggunakan bahasa Jawa. Bukan tanpa sebab, ia ingin bahasa Jawa atau bahasa daerah tidak dilupakan. Pasalnya anak-anak saat ini sudah terbiasa berbahasa Inggris dan ia takut bahasa daerah dilupakan dan lambat laun punah.
"Yang saya pelajari selama ini bahwa bahasa film atau bahasa video itu bahasa universal. Kita enggak bisa bahasa Korea, tapi kita bisa nonton dengan nyaman asalkan ada subtitle. Jadi, saya menggunakan bahasa Jawa, bahasa daerah saya, tapi saya akan sediakan subtitle. Ke depan jika ada creator yang menggunakan bahasa dari daerahnya kan ini akan lebih harmonis lagi. Kita sebagai bangsa yang besar NKRI tapi kita tidak lupa akan akar kita, budaya kita tidak dilupakan," ungkap pria yang sedang menyelesaikan kuliahnya di Universitas Negeri Makassar (UNM) jurusan seni dan desain ini.
Film
Sebagai content creator, sudah banyak video yang diunggahnya ke kanal Youtube miliknya. Bahkan filmnya sudah ditonton Mendikbud dan Presiden Joko Widodo.
Bayu mengaku tidak mudah baginya mewujudkan film tersebut. Apalagi film Indonesia mengikuti kemauan pasar. Ditambah film karyanya menggunakan bahasa Jawa.
Banyak production house (PH) yang menyarankan Bayu menggantinya ke bahasa Indonesia. Namun, Bayu tetap bertahan dan akhirnya ada satu PH yang sanggup mewujudkan impiannya.
"Beliau (Jokowi) bilang ketika setelah nonton Bayu bagus filmnya. Saya enggak usah nonton subtitle-nya. Saya bisa paham saya bisa nonton dengan nyaman, tapi syukurlah kamu beri subtitle bahasa Indonesia agar saudara-saudara kita dari jauh juga bisa nonton film ini dan saya harap juga ke depannya bermunculan juga film-film berbahasa daerah lainnya.' Seperti yang saya bilang visi misi saya sudah terbaca oleh bapak," ujar Bayu mengutip perkataan Presiden.
(M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved