Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SETELAH proses panjang untuk mengangkat kembali kekayaan, perkembangan dan sejarah Batik Indonesia kepada dunia, Batik For The World resmi dibuka di Hall Salle 1, kantor pusat UNESCO, Paris, Rabu (6/6) malam.
Kegiatan yang dibuka dengan pergelaran busana dari Oscar Lawalata, Edward Hutabarat, dan Denny Wirawan itu menuai decak kagum dari para undangan yang hadir.
Oscar menampilkan batik dari lima daerah di Jawa Timur, di antaranya Madura, Surabaya, Ponorogo, Trenggalek, dan Tuban dalam tampilan koleksi ready to wear.
Adapun Edward memboyong batik pesisiran Mega Mendung dan Sawung Galing dengan memadukan motif garis yang menjadi identitasnya. Ia juga mempresentasikan batik dalam gaun pengantin (wedding gown), beach wear, resort look, dengan tampilan longgar dan ringan.
Sementara itu, Denny menghadirkan inspirasi koleksi terbaru dari kain Batik Kudus, warisan budaya dari pesisir Jawa Tengah yang berkembang sejalan dengan perkembangan kerajaan di Jawa. Permainan tabrak corak yang menjadi kekhasannya menampilkan motif flora dan fauna nan elok dengan penuh warna ceria, dipadu dengan embroidery akan menjadi inspirasi busana cocktail dan evening wear.
Selain pergelaran busana pengunjung juga dapat melihat pameran 100 kain batik Indonesia dari beragam daerah yang dikurasikan bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI), Rumah Pesona Kain, dan Oscar Lawalata Culture.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved