Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab mengatakan aturan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diberlakukan kepada seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) hanya menguntungkan sepihak.
Menurutnya, UKT hanya menguntungkan mahasiswa dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Sedangkan untuk ekonomi menengah ke bawah, hal itu dinilai sangat menyulitkan.
''Biaya kuliah itu kan dibayarkan rata-rata, itu hanya menguntungkan untuk mereka yang mampu,'' ungkapnya saat dihubungi Media Indonesia, Senin (2/1).
Dampaknya, di UNY hampir tiap semester ada saja mahasiswa yang meminta uang kuliah diturunkan. Sarannya, biaya kuliah itu baiknya dibayarkan di awal lalu sisanya bisa dicicil sedikit-sedikit. Sehingga tidak memberatkan mahasiswa kurang mampu.
''UKT harus ditinjau ulang. Kalau setiap semester mahasiswa meminta biaya kuliah dikurangi, ini bisa mengacaukan rencana kita,'' kata dia.
Rohmat menjelaskan, dari 29 ribuan jumlah mahasiswa UNY, sekitar 70%-80% termasuk golongan kelas menengah ke bawah. Adapun nilai UKT sendiri dibagi dalam 5 kategori, yaitu Rp500 ribu, Rp1 juta, Rp2,8 juta, Rp4 juta, dan Rp5 juta.
''Untuk tahun ajaran baru nanti akan kami hitung lagi. Tapi karena ini kebijakan pemerintah di atas, sebaiknya ditinjau ulang,'' pungkasnya. (Mut/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved