Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PIHAK keluarga mantan Ketua Komisi Nasional Hak Azasi Manusia Abdul Hakim Garuda Nusantara memilih memakamkan jasad almarhum di pemakaman umum dekat tempat tinggalnya.
"Dimakamkan setelah salat Jumat di TPU Kemang Pratama 3," kata putra almarhum, Stevie Bennyamin Pramudita, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/5).
Hal itu dikatakannya saat dijumpai di rumah duka Kemang Pratama Regensi Blok M-8, Jalan Kumala 1, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Mantan Ketua Komnas HAM, Abdul Hakim Garuda Nusantara, diketahui oleh keluarga meninggal dunia pada Jumat pagi usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Istri almarhum, Kenangan Karna Kinarsih, mengatakan, gejala sakit yang dialami almarhum berawal saat Abdul Hakim mengeluh masuk angin disertai demam pada Kamis (3/5) malam. Menurut dia, almarhum mulai mengalami penurunan kesehatan sejak 2016 dan menjalani perawatan rutin medis.
"Semalam almarhum drop. Saya sempat panggil dokter ke rumah, setelah didiagnosa, almarhum di bawa ke rumah sakit," katanya.
Dari rumah sakit dibawa pulang, kata dia, almarhum kembali dipulangkan ke rumah lalu tidur.
"Tadi pagi dibangunkan sudah tidak ada (meninggal) ," kata Kirnasih.
Hasil diskusi keluarga memutuskan jenazah almarhum dimakamkan di TPU Kemang Pratama 3 yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah duka.
Pantauan di rumah duka melaporkan, sejumlah pelayat mulai berdatangan ke rumah duka, di antaranya Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan beserta komisionirnya, kerabat, maupun koleganya ketika menjadi pejuang HAM. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved