Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Rektor UIN: Tangkal Radikalisme Perkuat Pancasila dan Kewarganegaraan

Syarief Oebaidillah
30/4/2018 22:10
Rektor UIN: Tangkal Radikalisme Perkuat Pancasila dan Kewarganegaraan
(Ist)

UPAYA menangkal ancaman radikalisme di dunia kampus mesti dibarengi dengan seleksi dosen secara ketat dan perkuat pengajaran Pancasila dan Kewarganegaraan bagi mahasiswa di Tanah Air.

"Kampus kami melakukan seleksi dosen secara ketat dan selektif. Kita mempunyai instrumen asesmen dosen meliputi tes psikologi dan pemahaman keagamaan sehingga akan terdeteksi dosen yang nasionalis dan religius moderat," kata Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada, menjawab Media Indonesia usai konferensi pers pengumuman Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) di Kemenag, Jakarta, Senin (30/4).

Menurut Dede, temuan Badan Intelijen Nasional (BIN) terhadap bahaya radikalisme kampus kendati jumlahnya masih kecil dari 2.700 responden mahasiswa dari 6 juta mahasiswa di Tanah Air tetap perlu diwaspadai. Menurut dia, upaya menanamkan nasionalisme mahasiswa bisa diperdalam melalui pelajaran akademik Pancasila dan pendidikan Kewarganegaraan dalam kurikulum kampus.

Ditanya bentuk pengajaran seperti apa dalam menangkal radikalisme, menurut Dede, kontennya diisi dengan konten demokrasi dan HAM. Selain itu, dosen juga dilatih tentang nasionalisme dan bingkai NKRI.

"Kita semua sudah sepakat Pancasila dan NKRI sudah final dan kehidupan beragama di Indonesia sejatinya sudah ditampung dengan baik dari pihak Kementerian Agama," ujar Dede yang juga mantan Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag ini.

Ia mencontohkan, kehidupan keagaaman di Indonesia yang sudah baik dijalankan dengan baik oleh Kemenag seperti penyelenggaraan haji, Ramadan, dan lain lain.

Menyinggung adanya kampus yang diawasi oleh BIN terkait ancaman radikalisme tersebut, Dede menyarankan pihak BIN untuk melakukan dialog dengan rektor terkait.

"Saya kira BIN sebaiknya berdialog dengan rektor-rektor dimaksud dan nantinya rektor dapat melakukan dialog dengan para mahasiswanya," pungkasnya.

Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag, Arskal Salim, menambahkan dalam rekrutmen dosen terutama yang menyangkut sertifikasi doses pihaknya membuat instrumen tentang wawasan kebangsaan dan penguatan loyalitas pada NKRI dan Pancasila. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya