Jumlah Siswa yang Diterima Turun

KETUA Panitia Pusat Sekretaris Nasional Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018 Ravik Karsidi mengatakan ketentuan umum SNMPTN ialah penelusuran prestasi akademik dengan nilai rapor dan portofolio siswa.

Syarat utamanya ialah siswa harus mempunyai nomor induk siswa nasional dan nomor pokok sekolah nasional. Keduanya ada di dalam pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS).

Menurut ketentuan, lanjut Ravik, sekolah berakreditasi A berhak mengajukan 50% jumlah siswa terbaik di sekolah. Sekolah berakreditasi B berhak mengajukan 30% dari jumlah siswa terbaik. Sekolah berakreditasi C berhak mengajukan 10% jumlah siswa terbaik. Sekolah berakreditasi lain berhak mengajukan 5% dari jumlah siswa terbaik.

Ravik menambahkan, secara statistik, jumlah pendaftar meningkat. Namun, jumlah yang diterima menurun. Hasil rekap SNMPTN 2016-2018 menunjukkan, pada 2016 persentase yang diterima 17,85% dari 645.202 pendaftar (115.178 diterima). Pada 2017 naik menjadi 19,70% dengan jumlah pendaftar 517.166 (101.906 diterima) dan pada 2018 menurun menjadi 18,93% dari 586.155 pendaftar (110.946 diterima).

Di sisi lain, Menristek-Dikti M Nasir mengatakan ada sistem penilaian baru dalam seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2018, yakni dengan melihat tingkat kesulitan soal yang dikerjakan.

"Zaman dulu, jawaban benar dinilai 4, yang salah minus 1, dan tidak dikerjakan 0. Sekarang tidak begitu," ujar Menristek-Dikti dalam jumpa pers pengumuman hasil SBMPTN 2018 di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan penilaian pada SBMPTN 2018 lebih sederhana. Bila terjadi nilai sama di antara peserta, panitia akan melakukan sistem evaluasi tambahan dengan melihat tingkat kesulitan soal yang dikerjakan. Kian banyak soal sulit yang dikerjakan, kian besar nilainya. (Ind/X-6)