Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SIVITAS akademika Prasetiya Mulya memberikan edukasi bisnis kreatif kepada 40 mitra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pelajar SMA di Desa Dangdang, Kecamatan Cisauk, Tangerang, Banten. Kegiatan ini dilaksanakan guna memotivasi generasi muda dalam memulai usahanya sendiri.
Program kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program Social Week 2018 bertema 'Hadirkan Kepedulian, Ciptakan Perubahan' untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat di wilayah sekitar Kampus BSD Prasetiya Mulya.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya, Rudy Handoko, mengutarakan, pekan sosial merupakan program CSR yang digagas Badan Kemahasiswaan Universitas Prasetiya Mulya guna membantu roda perekonomian Indonesia melalui kegiatan edukasi bisnis yang kreatif dan menarik.
"Melalui kegiatan ini para mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya kepada masyarakat yang secara ekonomi membutuhkan, sekaligus membantu memberikan pemahaman bisnis dengan penyampaian sederhana dengan menggunakan guideline teori bisnis yang sudah mereka pelajari," kata Rudy melalui keterangan yang dirilis, Senin (9/4).
Menurut Rudy, kegiatan ini digelar berangkat dari keprihatinan mahasiswa terhadap kemiskinan yang masih menjadi salah satu masalah besar di Indonesia. Berdasarkan data statistik dasar 2017, Asian Development Bank menempatkan angka kemiskinan Indonesia di posisi kelima tertinggi se-ASEAN.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Social Week 2018, Alif Muhammad Naufal, menjelaskan, kegiatan ini ditujukan untuk membangun kepedulian serta mendorong masyarakat agar terus berkembang..
"Kami berharap masyarakat dan seluruh sivitas akademika Prasetiya Mulya memahami bahwa kepedulian merupakan hal yang sederhana, tetapi sangat berdampak bagi orang yang membutuhkannya serta membawa perubahan positif bagi masyarakat," kata Alif.
Social Week 2018 menghadirkan beberapa rangkaian acara dengan subtema masing-masing seperti kegiatan donor darah bertema 'The Art of Giving Back' untuk memupuk konsep memberi itu adalah sebuah seni, Pengumpulan Barang Layak Pakai (PBLP), seminar dan workshop UMKM dengan tema 'Gempita atau Gerakan Masyarakat Produktif, Inovatif, dan Kreatif'.
Di puncak kegiatan, mahasiswa menyuguhkan pesta rakyat dengan tema 'Semarak atau Semangat Kegembiraan Rakyat' yang dimeriahkan melalui pertunjukan musik dangdut, jajanan kaki lima, dan bazar pakaian murah.
Konsep acara Social Week dibuat sangat dekat dengan masyarakat. Secara khusus, sebelumnya para mahasiswa harus mendalami kehidupan masyarakat yang cenderung berbeda dengan keseharian mereka.
"Kami berharap acara yang dihadirkan mampu memberi makna dan meningkatkan antusias baik dari masyarakat maupun dari seluruh sivitas Universitas Prasetiya Mulya," tutup Alif. (RO/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved