Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
LUKISAN berfungsi sebagai media ekspresif untuk memandang dunia. Lewat lukisan, orang mengungkapkan eskpresi visi dan harapan mereka terhadap kondisi yang terjadi. Tak dimungkiri, anak-anak memiliki ekspresi jujur dalam melihat masa depan yang lebih baik. Lewat Lomba Melukis Lingkungan untuk Anak-Anak yang ke-8, Kao Indonesia mengajak anak-anak Indonesia untuk melukis tentang harapan dunia yang yang lebih baik.
Lomba Melukis Lingkungan untuk Anak-Anak ini merupakan bagian dari komitmen Kao untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tema yang diusung ialah 'Eco Together'. Para peserta diajak untuk mengungkapkan berbagai cara yang dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari untuk menjaga lingkungan. Para peserta juga diajak untuk menorehkan dunia impian mereka dalam karya lukisan.
Lewat kontes ini, anak-anak diajak untuk aktif menjadi agen perubahan yang mampu mendorong teman-teman, keluarga, serta orang terdekat di sekitar mereka lewat ide-ide dalam menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan ramah.
Partisipasi dan antusiasme anak-anak Indonesia dalam ajang ini dibuktikan dengan merebut dua gelar juara di Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk Anak-Anak yang ke-8. Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan pengirim karya terbanyak dengan angka 3.703 di acara yang rutin diadakan setiap tahun sejak 2010 tersebut.
"Lukisan merupakan salah satu media dalam seni. Ditengah-tengah perkembangan teknologi yang pesat, lukisan tetap menjadi media yang relevan dengan pesan-pesannya. Kalau dulu kita melihat lukisan di museum untuk mempelajari sejarah sekarang kita bisa melihat lukisan sebagai cara untuk memandang masa depan. Terbukti dengan lukisan yang dihasilkan oleh anak-anak Indonesia dalam Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk Anak-anak ini," ujar Associate Vice President Human Capital Development PT Kao Indonesia, Pratomo P Aritedjo saat ditemui dalam acara the 8th Kao International Environment Painting Contest for Children dan Anak Kao di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Sabtu (24/2).
Pernyataan dari Pratomo pun diamini oleh Komikus sekaligus Pencipta Kostum (Komik Strip untuk Umum) Haryadhi.
"Ketika anak-anak ini melukis, baik dari pengamatan atau ingatan, mereka diajak untuk berhubungan dengan apa yang dilihat dan dirasakan. Lukisan memiliki fungsi dasar dan penting. Bukan untuk menggambarkan dunia, tetapi untuk menenun dunia; atau lebih tepatnya, untuk membuat dan memperlihatkan tenunan yang sebenarnya sudah ada. Lewat lukisan anak-anak ini, mereka diajak untuk menciptakan dunia yang lebih baik yaitu dunia yang hijau dan bersih," katanya.
Dalam Lomba Melukis Lingkungan Kao untuk Anak-Anak Ke-8 ini, ada dua anak Indonesia yang mendapatkan penghargaan 'Eco Friend Prize' yaitu Viola Arielle Suliandy (13), dengan karya berjudul 'Alam Menyelamatkan Dirinya Sendiri Melalui Tangan Kita', dan I Wayan Amerta Nur Pradnyana (15), dengan karya berjudul 'Reuse'.
Proses pengumuman telah dilakukan pada 30 November 2017 lalu. Pemenang kategori 'Planet Earth Grand Prix' dan 'Kao Prize' dari seluruh dunia diundang ke Tokyo, Jepang, untuk berpartisipasi dalam acara penyerahan hadiah dan penghargaan. Lukisan-lukisan yang menjadi pemenang seluruh kategori individu dipamerkan di booth Kao pada acara pameran Eco-Pro di Tokyo Big Sight pada 7-9 Desember 2017.
Selain dari kategori individu yaitu Planet Earth Grand Prix, Kao Prize dan Eco Friend Prize, ada pula kategori Group Prize. Untuk kategori Group Prize, 3 dari 5 dari total pemenang Group Prize adalah perwakilan dari Indonesia yakni MTs Negeri 1 Pasuruan, Indonesia, dengan 907 karya, SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Indonesia, dengan 434 karya, dan SMPN 2 Bangil Pasuruan, Indonesia, dengan 425 karya
Dalam acara itu, Kao Indonesia juga mengumumkan kelanjutan kerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) lewat program Anak Kao. Program ini bertujuan mendidik anak menjadi semakin Kreatif dalam menemukan cara menjaga kebersihan lingkungan. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved