Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
REORIENTASI kurikulum dengan pendekatan pembelajaran lintas disiplin di perguruan tinggi perlu dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan teknologi. Penerapan itu juga dilakukan agar bisa melahirkan inovasi baru dari para lulusan perguruan tinggi.
Hal tersebut dikatakan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono menjawab rekomendasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) agar perguruan tinggi di Indonesia melakukan reorientasi kurikulum dengan menyesuaikan perkembangan teknologi terutama yang terkait big data, data science, dan complex sciences yang terjadi saat ini.
Dengan pendekatan pendidikan lintas disiplin, kata Panut, mahasiswa tidak hanya fokus di bidang disiplin ilmu yang ditekuni. Melalui berbagai disiplin ilmu yang diketahui, akan muncul inovasi dan ide baru agar mereka mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global. “Saat ini kami sedang merancang bagaimana agar nanti ada tempat bertemu mahasiswa dari beberapa bidang, tempat bertemu para ahli. Dari diskusi itu muncul ide baru, inovasi, berbaur menjadi satu, istilahnya coworking space,” kata Panut saat berkunjung ke kantor Media Group, Jakarta, Jumat (26/1).
Secara umum, lanjutnya, rekomendasi reorientasi kurikulum telah dilakukan di UGM. Pada 2016 UGM telah menggunakan kurikulum baru dengan pendekatan teknologi. “Di kurikulum baru itu kami sudah berpikir era teknologi, inovasi, literasi mahasiswa itu harus paham teknologi informasi, big data itu sudah masuk di kurikulum baru kami sehingga ketika ada rekomendasi itu kami tidak ada masalah,” jelasnya
Ia juga menjelaskan UGM menciptakan beberapa inovasi teknologi yang telah dirasakan masyarakat, antara lain peluncuran Desa Apps, aplikasi untuk memberikan kemudahan kepada para petani dalam bercocok tanam dan berdiskusi dengan para pakar pertanian.
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ika Dewi Ana menambahkan di bidang kesehatan, UGM juga telah meluncurkan inovasi sistem katup celah semilunar yang diberi nama INA Shunt. Kini operasi penanaman pompa dan selang bagi penderita hidrosefalus atau yang biasa disebut dengan metode shunting tidak perlu menggunakan produk impor lagi. (Mal/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved