KPAI Pantau Buku Anak Bermuatan LGBT

29/12/2017 08:00
KPAI Pantau Buku Anak Bermuatan LGBT
(Ilustrasi)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menduga ada muatan propaganda mendukung gaya hidup lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dalam buku bacaan anak berjudul Balita Lancar Membaca dengan Metode BSB (Bermain Sambil Belajar). Buku itu ditulis Intan Noviana dan diterbitkan Pustaka Widyatama.

“Kami ingin merespons laporan yang masuk dan dari penelusuran kami memang ada muatan yang sifatnya sebagai kampanye atau propaganda LGBT dalam buku tersebut. Bahkan kita menduga, ini dilakukan secara terencana,” kata komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti saat memberikan keterangan di Kantor KPAI, Jakarta, kemarin.

Dari temuan KPAI, kata dia, ada beberapa kalimat di buku itu yang diduga mengandung unsur LGBT, antara lain, ‘opa bisa jadi waria’, ‘Fafa merasa dia wanita’, ‘ada waria suka wanita’.

“Kelihatannya memang seolah-olah dibuat untuk membiasakan suatu huruf vokal, misalnya ‘a’, tetapi muncul beberapa kali sehingga kita ingin mencari tahu apakah memang ini disengaja sebagai sebuah kampanye LGBT yang tentunya tidak diperbolehkan sebagai bagian dari perlindungan terhadap anak-anak kita,” jelas Retno.

Ia jelaskan juga bahwa penulis buku Intan Noviana adalah seorang penulis buku anak yang sudah banyak mengeluarkan buku. “KPAI ikut mengawasi buku-buku lain yang ditulis Intan karena yang bersangkutan sangat produktif menulis buku,” kata Retno.

Beberapa buku yang ditulis Intan antara lain Belajar Membaca tanpa Mengeja Seri 1 dan 2, Sembilan Langkah dalam 9 Hari Anak Balita Lancar Membaca dengan Metode tanpa Mengeja, dan 1.000 Anak Lancar Membaca tanpa Dieja.

Pada kesempatan sama, Ketua KPAI Susanto menambahkan pihaknya sudah meng­undang penerbit Pustaka Widyatama untuk memberikan keterangan terkait dengan buku itu, tetapi tidak datang tanpa alasan yang jelas. “Seharusnya hari ini datang tetapi tiba-tiba tidak ada keterangan. Nanti kita akan panggil kembali agar persoalannya jelas,” kata Susanto. Sebelumnya, soal LGBT, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap masyarakat tidak mengucilkan kaum LGBT. Mereka harus dirangkul dan diajak kembali ke jalan yang benar.

Menurut Lukman, masyarakat khususnya para pemeluk agama meyakini bahwa gaya hidup LGBT merupakan perbuatan sesat. “Kewajiban kita mengajak kembali ke jalan yang benar,” tuturnya. (Ths/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya