Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Warung Anak Sehat Terus Dikembangkan

*/H-3
12/12/2017 04:01
Warung Anak Sehat Terus Dikembangkan
(DOK. SARI HUSADA)

SETELAH merangkul 350 sekolah dasar yang tersebar di wilayah Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon, Program Warung Anak Sehat (WAS) semakin aktif membina para penjual/pengelola kantin sekolah untuk menyediakan jajanan sekolah yang lebih sehat.

Program yang dibangun Sarihusada sejak 2011 tersebut berfokus kepada pemenuhan nutrisi melalui penyediaan jajanan yang lebih sehat sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan pemberdayaan perempuan melalui usaha mikro.

"Untuk tahun-tahun mendatang kami akan memastikan program ini terus berjalan dan 'menular' ke sekolah-sekolah lain yang belum tercakup program ini," ujar WAS Project Manager, Talitha Andini Prameswari, di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan secara berkesinambungan program WAS melakukan pelatihan serta pendampingan terhadap para ibu pengelola kantin sekolah agar dapat me-wujudkan usaha kantin sehat sekaligus memberikan keuntungan ekonomi.

Selain itu, para guru serta orang tua murid turut mendapatkan edukasi gizi agar mereka dapat melatih anak-anak dalam menerapkan pola jajan yang sehat.

"Yang masih menjadi tantangan ialah mengajak para penjual jajanan di sekitar sekolah yang masih menyajikan jajanan yang kurang sehat. Kita sudah pernah mencoba melakukan pendekatan ke mereka, tapi memang sulit karena orangnya sering berganti-ganti," kata Thalita.

Beruntung, lanjut dia, sebagian anak-anak yang sudah diberi edukasi lewat program WAS bisa memilih jajanan yang lebih sehat.

"Bahkan, ada juga anak yang justru mengingatkan ke abang-abang penjual, 'Bang, wadahnya jangan pakai styrofoam dong, kan enggak sehat'. Jadi, edukasi ke anak-anak memang sangat penting agar mereka bisa memilih mana yang baik," terang Thalita.

Ia menambahkan, sejauh ini program WAS telah melibatkan 350-an penjual kantin sekolah yang berasal dari kalangan orangtua murid, 232 guru, 6.122 orangtua murid, dan 27.861 siswa.

"Dari evaluasi kami, 72% penjual WAS merasakan peningkatan pendapatan hingga lebih dari 50%. Jadi, selain bermanfaat dari sisi kesehatan, program itu juga menguntungkan dari sisi perekonomian."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya