Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMBALAP Sean Gelael dan musikus Once Mekel tidak bisa menutupi rasa haru mereka saat berjumpa dengan puluhan pasien kanker anak yang tengah dirawat di Ruang Rawat Anak RS Kanker Dharmais, Jakarta, Selasa (7/11). Difasilitasi Metro TV, mereka hadir untuk berbagi semangat dan menghibur anak-anak tersebut.
Sean tampil memberikan motivasi dengan berbagi pengalamannya sebagai pembalap. Rupanya, sosok Sean menjadi idola pasien kanker anak-anak itu. Salah seorang pasien asal Kalimantan, Dika, berharap bisa menjadi sepertinya. “Anak saya ngefan sama Sean. Suka balap juga soalnya. Jadi dia pengin jadi pembalap juga,” kata Lindawati, orangtua Dika yang sudah dirawat selama empat bulan karena menderita kanker darah (leukemia).
Once menyumbangkan suara emasnya dengan lantunan beberapa lagu, antara lain Pupus. Meski sepertinya tidak cukup akrab di telinga anak-anak itu, lagu-lagu yang dinyanyikan Once tetap menghibur. Seusai tampil, Sean mengungkapkan rasa syukurnya. “Sungguh ini pengalaman luar biasa sekali. Saya tidak tahu kalau saya yang ada dalam posisi mereka, apakah saya bisa sekuat dan setegar mereka? Saya bersyukur karena mereka juga mentrasfer energi positif ke saya meskipun saya juga berbagi pengalaman positif dengan mereka agar mereka tetap optimistis, punya harapan sehingga bisa kembali sembuh,” kata Sean penuh haru.
Once juga mengungkapkan hal senada. Baginya, itu pengalaman pertama dia berada bersama pasien kanker anak-anak. “Selain melatih kita untuk bersyukur karena kondisi yang kita alami saat ini, perjumpaan dengan anak-anak ini secara tidak langsung jadi momen berbagi energi positif,” ungkapnya.
“Satu hal lagi, tampak dari wajah anak-anak ini suatu ketenangan. Kita harus membantu kesembuhan mereka,” imbuh Once.
Dokter spesialis anak RS Kanker Dharmais, Reny Wigati, mengaku senang dengan kunjungan tersebut. “Kami dari pihak rumah sakit tentu sangat terbuka dengan siapa pun masyarakat luar yang ingin berbagi. Karena ini juga upaya untuk membantu pengobatan pasien kami, karena pada prinsipnya pengobatan itu tidak hanya datang melalui obat-obatan, tetapi juga dengan dukungan emosional,” paparnya.
Ia menjelaskan RS Kanker Dharmais mampu menampung 44 pasien anak. Proses pengobatan pun dilakukan dengan mempertimbangkan sisi psikis anak.
“Di rumah sakit ini kita buat situasi senyaman mungkin supaya mereka tidak merasa bosan karena pengobatannya kan jangka panjang. Ada juga kegiatan sekolah dengan mendatangkan guru ke sini, serta aktivitas ekstra, seperti melukis,” pungkas Reny. (Ths/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved