Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pendaftar Pendamping PKH Membeludak

(Ant/H-1)
20/10/2017 02:30
Pendaftar Pendamping PKH Membeludak
(MI/BENNY BASTIANDY)

SEBANYAK 409.005 orang telah mendaftar sebagai calon pendamping dan operator Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial saat ditutup pada Rabu (18/10). “Dari jumlah tersebut sebanyak 263.492 orang telah melengkapi persyaratan admi­nistrasinya secara online hingga batas pendaftaran pukul 24.00 semalam,” kata Dirjen Perlin­dungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Kamis (19/10). Harry menambahkan Kemensos kekurangan pendamping PKH pada 2018 sebanyak 16.092 orang dari 41.104 pendamping yang dibutuhkan.

Lebih lanjut Harry mengatakan, dari 263.492 yang telah melengkapi berkas secara online, akan menjalani pemeriksaan berkas lanjutan. Jika sudah dinyatakan lengkap, mereka akan menjalani psikotes sampai dinyatakan lulus dan diterima. Harry menjelaskan para pendamping yang dinyatakan lulus nantinya akan mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan PKH dan berbagai keterampilan lainnya guna menunjang keluarga penerima manfaat (KPM) bisa mandiri dan lepas dari masalah kemiskinan. “Tugas para pendamping ialah membantu KPM untuk bisa mandiri sehingga status sosial ekonominya lebih baik dan bisa keluar dari perangkap kemiskinan,” tegas Harry.

PKH dimulai pada 2007. Pada awal pemerintahan Jokowi diberikan kepada 2,7 juta penerima. Kemudian bertambah menjadi 3,5 juta, bertambah lagi menjadi 6 juta (2017). Pada 2018 akan menjadi 10 juta. Seleksi kompetensi bidang dan psikotes dilakukan serentak di 134 kabupaten/kota pada 12-15 November 2017 dan hasilnya diumumkan pada 1 Desember 2017.“Mereka yang dinyatakan lulus akan ditempatkan sesuai daerah yang membutuhkan dengan jumlah dan komposisi tiap-tiap daerah berbeda beda,” tambahnya. Lebih lanjut Harry menegaskan hal itu menunjukkan political will dari pemerintahan Jokowi dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan di Indonesia. (Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya