Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
LAKUKANLAH yang bisa kita perbuat untuk kebaikan. Sekecil apa pun manfaatnya, lakukanlah.
Keyakinan itulah yang selalu mengilhami dokter bernama Dwi Lestari Pramesti Ariotedjo dalam hidupnya.
Bagi dokter spesialis anak itu, ia tidak harus menunggu hingga menjadi orang besar supaya bisa menjadi bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Belajar dari arahan ibunya, perempuan berusia 28 tahun tersebut memahami kebahagiaan yang paling tidak ternilai ialah ketika bisa membantu orang lain.
Berawal dari tugas menjadi dokter magang di Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur, perempuan yang akrab disapa Mesty Ariotedjo itu tergerak untuk membantu masyarakat pedalaman yang kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan.
Bersama dengan rekannya, alumnus fakultas kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu mendirikan We Care yang telah berhasil menghimpun donasi dari berbagai lapisan masyarakat di Indonesia untuk pengobatan.
Hingga saat ini donasi yang sudah terkumpul berjumlah hingga Rp2 miliar.
Semua mereka kumpulkan dari total 3.990 donatur untuk mendanai lebih dari 196 pasien.
Lantas, mengapa Mesty ingin melakukan hal-hal seperti ini hingga harus hidup di pedalaman Flores hanya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan kesehatan? Terlebih dirinya bisa saja memilih hidup enak di kota besar.
"Bagi saya hidup itu hanyalah pilihan, mau memilih ego semata untuk kepentingan diri sendiri atau memilih untuk memberikan manfaat dan berguna bagi masyarakat banyak. Karena dengan berguna bagi masyarakat banyak, tentu rezeki untuk kita akan tetap mengalir," kata Mesty.
Dokter ini seakan tidak pernah puas untuk membantu anak-anak.
Bersama Children in Harmony, sebuah program pelatihan musik gratis, Mesty berhasil menggalang dana untuk memajukan sektor pendidikan di Flores.
Sejak kecil, Mesty sangat menyukai musik. Melalui musik, ia berharap bisa bermanfaat bagi orang lain, termasuk aktivitas lainnya yang sebagai model yang berkat ketenarannya itu memudahkan dirinya untuk menggerakkan masyarakat dalam berbagai aksi sosial.
Meski sudah memiliki banyak prestasi, Mesty belum berhenti mewujudkan impian lainnya.
Mimpi itu ialah mendirikan sebuah rumah sakit umum dan memberikan asuransi kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Karena bagi saya berbuat baik itu tidak harus menunggu sampai kita menjadi orang hebat, orang besar atau orang sukses, tapi mulailah berbuat baik sejak kita mampu, maka rasanya akan sangat membanggakan," tutur Mesty.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved