Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
LAHIR di Sumedang, 3 September 1947, Iwan Abdurachman mulai mencipta lagu sejak usia 17 tahun, 1964.
Persahabatannya dengan alam sebagai seorang kelana menjadi tema utama lagu-lagu Abah Iwan, demikian dia sering disapa-yang digubah hingga usia 61 tahun.
Menurut Abah, selama ini manusia cenderung banyak bicara dan ingin didengarkan hakikat sebagai seorang manusia yang tidak toleran terhadap perbedaan dan berubah menjadi makhluk tanpa empati.
Lewat lagu-lagunya, Abah mengajak kita kembali belajar menyimak segala isyarat lirih dan kelembutan alam.
"Mari mengamati sinar mentari pagi. Mari mendengar gemericik air yang mengalir, burung berkicau, dan embusan angin yang menyelinap di antara dedaunan. Alam seolah sedang berbicara dengan hatinya yang suci. Jadikanlah alam sebagai gurumu," ujar Abah.
Mentari sang Kelana merupakan kisah tentang kelana yang hatinya penuh rasa cinta pada alam dan manusia.
Lagu-lagunya bukan sekedar untuk menghibur, melainkan menyegarkan jiwa-jiwa yang mulai kering.
__________________________________
Judul: Mentari sang Kelana
Penulis: Arie Malangyudo
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Terbit: September 2017
Tebal: 284 Halaman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved