Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, mengajak seluruh warga bangsa untuk sama-sama menjadikan peristiwa Idul Adha memperhitungkan kembali kerukunan antarumat beragama.
"Saya Ketua Umum ICMI mengimbau seluruh warga negara menjadikan momentum Idul Adha sebagai momentum memperhitungkan kembali kerukunan antarumat beragama," kata Jimly dalam diskusi bertajuk 'Pengajian Konstitusi' di Jakarta, Rabu (30/8).
Jimly mengatakan sejarah peristiwa Idul Adha merupakan sejarah kemanusiaan, sejarah agama samawi yang dimulai dari Nabi Ibrahim AS.
Ia menuturkan Ibrahim merupakan nenek moyang seluruh penduduk di dunia, baik yang menganut agama Yahudi, Nasrani, maupun Islam.
"Ketiga agama ini punya akar sejarah yang sama. Untuk apa bertengkar sampai abad 21 tidak beres. Padahal referensi ketiga agama itu sama," jelas dia.
Jimly menekankan keributan antara ketiga agama tersebut mestinya bisa diatasi jika seluruh pihak mencermati bahwa peristiwa Idul Adha merupakan sejarah yang mengisahkan Nabi Ibrahim sebagai nenek moyang semua penduduk di dunia yang beragama Islam, Nasrani, dan Yahudi.
"Kalau orang Kristen, Islam, Yahudi rukun, maka 75 persen persoalan kemanusiaan selesai," ujar Jimly.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan, permasalahan terorisme, radikalisme dimulai dari ketidakmampuan kelompok manusia tertentu menghadapi kenyataan.
Misalnya, ada masalah di Palestina yang tidak selesai. Padahal, kata Jimly, konflik di Palestina bukan masalah antara Islam dan non-Islam, sebab 'penjajahan' yang terjadi di sana juga dialami non-Islam.
"Jadi saya rasa momentum Idul Adha harus kita pakai. Mari saling peduli, saling berbagi. Semangat Idul Adha adalah caring, sharing, dan giving," kata dia. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved