Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Tenaga Surya Solusi Energi Bersih RI

Richaldo Y Hariandja
23/6/2017 10:31
Tenaga Surya Solusi Energi Bersih RI
(Petugas memeriksa panel surya di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta---ANTARA/Rivan Awal Lingga)

SEBAGAI negara ekuator, Indonesia kaya akan sinar matahari yang dapat dipanen setiap hari. Karena itu, pemanfaatan energi surya sebagai energi terbarukan harus dapat dilakukan.

Selain itu, tenaga surya dapat menjawab kebutuhan listrik di kawasan komunal yang letaknya berjauhan seperti di beberapa wilayah di Indonesia.

"Jadi lebih baik instalasi photovoltaic (PV) dilakukan di tiap rumah, tapi harus dengan tenaga profesional sehingga tidak banyak makan jaringan," ucap pakar energi terbarukan Madrid Technical University Luis Crespo Rodriguez saat ditemui Media Indonesia dalam forum Green Economy-Peluang dan Tantangan Transisi Energi, di Hamburg, Jerman, Senin (19/6) waktu setempat.

Masalah teknologi dan harga partisi saat ini dikatakan Luis sedang turun. Tiongkok memegang peranan dalam membuat partisi panel dan baterai yang murah.

Dengan demikian, kata Luis,Indonesia tidak perlu khawatir terhadap harga teknologi tersebut. "Permasalahannya tinggal cari investor jika memang beberapa rumah di kawasan-kawasan terpencil tidak mampu membelinya."

Direktur Climate Energy and Cities World Future Council Stefan Schurig menyatakan salah satu kunci dalam mengembangkan energi terbarukan ialah membuat masyarakat terlibat di dalamnya. 'Pemerintah diminta membuat skema dan regulasi yang memungkinkan masyarakat menjual listrik yang mereka hasilkan dan mendapat keuntungan dari aktivitas menghasilkan energi dari pembangkit masing-masing.

Indonesia, lanjut dia, sudah menuju ke arah sana dengan skema <>feed-in tariff yang sedang disusun pemerintah. "Satu yang pasti, harga dari pembangkit pasti akan turun karena penelitian dan teknologi makin berkembang. Jadi tinggal skema itu saja yang perlu dibuat," ucap dia.

Sebelumnya, Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Medrilzam menyatakan tren pengurangan emisi selepas 2020 akan berfokus pada sektor energi. Hal itu disebabkan dengan masih digunakannya batu bara sebagai sumber energi utama. (Ric/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya