IPI Kutuk Serangan Bom di Kampung Melayu

KETUA Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pesantren Indonesia (DPP IPI) KH Zaini Ahmad mengutuk keras serangan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Menurut dia, kekerasan dan teror, apalagi pembunuhan tidak dibenarkan oleh agama apa pun.

"Kami mengutuk keras tindakan yang tidak beradab yang mengakibatkan korban jiwa dan teror terhadap masyarakat," kata kiai yang kerap disapa Gus Zaini, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/5).

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak takut terhadap segala bentuk teror.

"Mari kita bergandengan tangan, jangan takut, kita lawan kelompok-kelompok yang suka memprovokasi rakyat kita, terutama teroris. Saya yakin tidak ada tempat bagi teroris di NKRI yang kita cintai ini" ujarnya.

Di samping itu, pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas Pasuruan, Jawa Timur, itu juga mengajak masyarakat Indonesia untuk mendoakan korban ledakan bom Kampung Melayu. Doa ditujukan khususnya kepada Bripda Taufan Tsunami, Bripda Imam Gilang Adinata, dan Bripda Ridho Setiawan.

"Mereka yang gugur dalam tugas semoga diberikan tempat terbaik di sisi Allah. Insya Allah khusnul khotimah," kata Gus Zaini.

Ledakan di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5), mengakibatkan dua pelaku bom bunuh diri meninggal dunia. Akibat ledakan, tiga anggota Polri gugur saat bertugas mengawal pawai obor warga jelang Ramadan.

Bom bunuh diri juga mengakibatkan 11 orang luka-luka, enam di antaranya polisi, dan lima lainnya warga sipil. Kelompok Islamic State (IS) yang berbasis di Irak dan Suriah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Jakarta Timur tersebut. (RO/OL-2)