Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DALAM rangka memastikan kesiapan pelayanan ibadah haji bagi calon jemaah haji Indonesia 2017, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meninjau langsung lokasi di Arab Saudi, Sabtu (22/4).
Puan yang didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, serta Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi meninjau antara lain wisma haji Mekah, tenda jemaah haji Indonesia di Padang Arafah, dapur katering untuk jamaah Indonesia, hotel tempat pemondokan jemaah, dan klinik kesehatan haji.
Di awal kunjungannya, Menko PMK Puan beserta rombongan menyambangi wisma haji Mekah.
Kantor wisma itu berfungsi sebagai kantor dae-rah kerja (daker) Mekah.
Menko PMK Puan menyaksikan langsung berbagai ke-sibukan di kantor daker Mekah tersebut.
Puan mengharapkan peningkatan yang signifikan pada pelayanan di musim haji 2017 yang tinggal beberapa bulan lagi.
Persiapan di dalam negeri dan di Arab Saudi harus dipastikan lebih matang lagi.
"Saya harapkan Menteri Agama dan Menteri Kesehatan menyediakan SDM atau tenaga petugas pelayanan ibadah haji secara selektif, memilih orang yang berdedikasi tinggi, berintegritas, dan dapat bekerja secara gotong royong dan penuh tanggung jawab," urai Puan.
Titik kunjungan kedua setelah kantor daker Mekah ialah tenda haji di Arafah. Setiap tenda nantinya akan dilengkapi 6 pendingin ruangan (AC) baru dan 6 kipas angin besar dengan spray air.
Hal itu penting mengingat suhu saat puncak haji 2017 pada31 Agustus 2017 diperkirakan sangatpanas.
Fasilitas lain yang mendapat perhatian dalam kunjungan kerja tersebut ialah ketersediaan toilet dan bersih.
Menko PMK beserta rombongan juga mengunjungi fasilitas katering Al Ahmadi di Bathah Quraisy, Mekah.
Di akhir kegiatan, Puan dan rombongan mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang baru di Aziziah. Fasilitas baru tersebut lebih luas.
"Kami akan terus pantau perkembangan penyelesaian pekerjaannya sehingga KKHI siap melayani saat musim haji tiba nanti," janji Menkes.
WNI bermasalah
Di akhir rangkaian kunjungannya di Arab Saudi, kemarin, Menko PMK Puan mengajak WNI bermasalah di Arab Saudi untuk pulang daripada terkatung-katung di Arab.
Puan menjelaskan Kementerian Dalam Negri Arab Saudi telah mencanangkan program amnesti.Warga negara asing (WNA) pelanggar peraturan ketenagakerjaan dan keimigrasian dapat meninggalkan Arab Saudi tanpa denda dan tidak masuk ke daftar cekal.
Program amnesti tersebut diberlakukan selama 90 hari pada 29 Maret-29 Juni 2017.
"Sungguh saya merasa sedih melihat WNI bermasalah di tempat ini sebagian besar terdiri dari kaum perempuan," ujar Puan melalui keterangan pers yang diterima kemarin.
Puan mengingatkan, setelah program amnesti berakhir, Arab Saudi akan menerapkan hukuman berat. (Ant/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved