Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MENULIS buku bukan merupakan hal baru bagi novelis produktif Fira Basuki, 44. Perempuan yang terkenal lewat karya novel itu mengatakan siap merilis buku terbarunya yang ke-30. Fira mengatakan keluh-kesah sahabat akan sulitnya mencari jodoh menjadi sumber inspirasi buku yang berjudul Kitab Jodoh tersebut. "Ini seri buku kitabku. Ada macam-macam tentang jodoh. Ada jodoh menurut fengsui, primbon, zodiak, dan sebagainya," ungkap Fira saat peluncuran produk kosmetik Fillerina di Jakarta, Rabu (7/9). Fira menceritakan, dalam kesehariannya, banyak teman yang dilihatnya kerap gelisah akibat urusan pasangan. Pengalamannya yang telah lebih dulu merasakan pernikahan membuat dirinya kerap dijadikan subjek untuk bertanya.
"Banyak sekali yang galau dan nanya-nanya ke saya. Ya sudah biar sekalian lengkap jawabnya saya tulis jadi buku saja," ungkap ibu dua anak itu. Penyelesaian buku Kitab Jodoh tersebut hanya memakan waktu yang singkat, sebulan. Kesibukannya memang mulai berkurang semenjak tidak lagi aktif bekerja di sebuah majalah. Dia menjadi lebih leluasa dalam menulis buku. "Iya jadi serbacepat. Rencananya sebelum akhir tahun ini sudah bisa terbit. Sekarang sudah di penerbit," ungkapnya. Selain menyelesaikan bukunya, dia mengaku tengah sibuk melakukan persiapan pindah tempat tinggal. Rencananya, Fira akan pindah ke luar negeri bersama dua anaknya dalam waktu dekat. "Anakku yang pertama mau kuliah ke luar negeri, aku mau menemaninya. Namun, aku belum bisa beri tahu dulu negara mana tujuan pindahnya," ungkap Fira.
Dalam perjalanan kariernya sebagai penulis, ia mengaku senang bila novel karyanya diangkat menjadi film, seperti film Cinta Selamanya yang diangkat dari buku memoar kisahnya bersama mendiang suami, Hafez. "Aku senang dan memang ada beberapa tawaran, tapi mungkin belum sekarang," katanya. Fira mengatakan profesinya sebagai penulis kerap membuat tubuh dan penampilannya terganggu, terutama karena kurangnya waktu tidur malam yang kerap membuat wajahnya, terutama bagian mata terlihat lebih lesu dan berkantong. "Aku sadar itu. Jadi, aku sangat menjaga kesehatan kulit dengan berbagai perawatan. Kebetulan aku memang juga sudah sangat concern pada penampilan sejak usia 19 tahun," ungkap Fira. Perhatiannya pada kecantikan itu berawal dari peristiwa kecelakaan yang dialaminya saat masih berkuliah di Amerika Serikat. Akibat kecelakaan tersebut, ia memiliki bekas luka di wajah. "Dari situ aku mulai mengenal berbagai perawatan dan akhirnya keterusan sampai sekarang, tapi ternyata memang berguna untuk mengimbangi pola keseharianku sampai saat ini," tutup Fira.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved